Jembatan Gantung di Desa Paramasan Putus, Kepala Dinas PUPRP: Kami Sudah Cek Lokasi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Satu jembatan berkonstruksi gantung di Desa Parasaman Bawah, Kecamatan Paramasan putus akibat diterjang derasnya arus air Sungai Riam Kiwa. Hujan deras yang mengguyur 29 Januari, membuat debit air Sungai Riam Kiwa membludak dan menghayutkan jembatan menghubungkan Dusun Barungan RT.08 di desa tersebut.

Anna Rosida Santi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar dikonfirmasi terkait hal itu, Senin (5/2/2024) mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan di lokasi. “Pekan tadi sudah kami lakukan survei baik di titik ruas jalan longsor dan ke lokasi jembatan putus,” ujarnya.

Meski demikian, Anna mengaku belum dapat memastikan penanganan dapat dilakukan. Ini lantaran terlebih dulu harus memastikan metode tepat yang akan dilakukan untuk penanganan. “Karena bentangnya kurang lebih 60 meter – 70 meter. Memang, untuk penanganan yang tepat, yakni membangun kembali jembatan gantung, tapi prosesnya membutuhkan waktu sekitar 7 – 8 bulan dengan estimasi anggaran sebesar Rp 7 Miliar,” katanya

Jika menerapkan metode kontruksi jembatan rangka besi portabel (bailey), lanjut Anna, memang metode tercepat. Namun berdasarkan distributor kontruksi baja dinilai kurang tepat. “Karena bentang jembatan yang ada lumayan panjang. Kalau bailey hanya sekitar 30 meter – 40 meter masih bisa. Sebagai alternatif sementara untuk menyeberang sungai menggunakan rakit dari bambu,” ucapnya.

Untuk penanganan jangka panjangnya, tambah Anna, Dinas PUPRP terus berkoodinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS), sebab kawasan tersebut masuk dalam zonasi program strategis pembangunan Riam Kiwa.

“Penanganannya harus dilakukan kajian terlebih dahulu bersama tim teknis dari ULM. Karena meraka masih di luar daerah, sehingga kita masih menunggu kedatangan mereka,” pungkasnya.(zai/klik)

BACA JUGA :
Pemkab Banjar Gelar Peringatan Maulid Nabi
Scroll to Top