Wakil Ketum PBNU Takjub, Haul ke-218 Datu Kalampayan Dihadiri Puluhan Ribu Jemaah

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Wakil Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Indonesia, KH Zulfa Mustafa takjub, pelaksanaan Haul ke-218 Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang dilaksanakan di Masjid Jami Tuhfaturrogibin, Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur dibanjiri puluhan ribuan jemaah pada, Senin (15/4/2024).

Hal tersebut dikarenakan, KH Zulfa Mustafa telah menyaksikan langsung keikhlasan puluhan ribu jemaah yang datang berjubel dengan berjalan kaki menuju pusat kegiatan pelaksanaan haul ulama yang masyhur dengan sebutan Datu Kalampayan.

“Aktsarul Jannah albulhu. Banyak orang yang mengartikan bahwa mayoritas penghuni surga itu orang bodoh. Tapi, menurut guru saya, artinya sebenarnya adalah, mayoritas ahli penghuni surga itu orang-orang awam yang hatinya bersih dari sifat hasut seperti yang saya lihat hari ini, penduduk Kota Martapura dan sekitarnya ini nampak wajah-wajah seperti penghuni surganya Allah,” ujarnya.

Tak hanya itu, KH Zulfa Mustafa secara pribadi menilai, Datu Kalampayan yang masyhur dengan kitab-kitabnya tersebut, diantaranya seperti Kitab Sabilal Muhtadin, Tuhfaturroghibin, Kanzu Al Marifah, memiliki empat dedikasi atau komitmen.

“Diantaranya dedikasi keilmuan. Karena panjang waktu beliau untuk mencari ilmu, yakni hingga 30 tahun lebih lamanya. Dan itu contoh orang memang mencintai ilmu, selain itu beliau berdedikasi tentang keumatan, dan kebangsaan, hingga menuliskan beberapa kitab. itu yang saya ketahui,” tuturnya.

KH Zulfa juga mengungkapkan kekagumannya kepada Datu Kalampayan, tak terkecuali terhadap kitabnya, yakni Kitab Sabilal Muhtadin yang ditulis Datu Kalampayan dengan tebal 288 halaman menggunakan dua warna tinta, yakni warna hitam dan merah, serta setiap halaman berisi 23 baris teks.

“Kita semua memang sudah memiliki Kitab Sabilal Muhtadin dalam versi cetak. Tapi, tahu kah anda bahwa kitab ini memiliki mahtutoh atau manuskrip, yakni hasil tulisan tangan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang telah diteliti Filologi NU, yakni Akhmad Gunanjar Syaban,” katanya.

BACA JUGA :
Dewan Gelar Konsultasi Publik 5 Raperda Inisiatif

Bahkan, KH Zulfa menyebutkan, Kitab Sabilal Muhtadin telah ditulis Datu Kalampayan pada 22 April 1781 Masehi, atau sekitar 26 tahun sebelum wafatnya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, yakni pada malam Selasa 6 Syawal 1227 H/3 Oktober 1812 M pada usia 105 tahun.

“Kalau dihitung, Kitab Sabilal Muhtadin yang ditulis Datu Kalampayan sudah berusia 244 tahun dan tetap eksis hingga sekarang. Dapat dipahami, bahwa Datu Kalampayan memiliki dedikasi keilmuan, karena sesudah mengaji (menuntut ilmu) beliau juga menulis kitab,” tutupnya.(zai/klik)

Scroll to Top