Pemkab Banjar Gandeng ULM Revisi RPIK 2025 – 2045

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
EKSPOSE - Sekda Banjar, HM Hilman (kiri) saat memimpin ekspose awal kajian revisi Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Banjar (RPIK) 2025 - 2045, Rabu (24/4/2024) di Aula Barakat, Kantor Bupati Banjar di Martapura. (foto: to/klik)

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar, melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro,Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) menggelar ekspose awal kajian revisi Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Banjar (RPIK) 2025 – 2045, Rabu (24/4/2024) di Aula Barakat, Kantor Bupati Banjar di Martapura. Kegiatan dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Banjar, HM Hilman.

Dikatakan Sekda Hilman, kegiatan ini dalam rangka mengkaji capaian pembangunan industri selama periode sebelumnya, mengindentifiksi potensi baru yang dapat dikembangkan dan menyesuaikan strategi kebijakan.

Kajian ini, lanjutnya, melibatkan stakeholder dari pemerintah daerah dan akademisi melalui Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang memberikan arahan untuk memberikan hasil yang optimal dalam rangka merumuskan langkah-langkah yang tepat dan berkelanjutan.

“Harapannya dengan kolaborasi bersama dapat menghasilkan rencana pembangunan industri Kabupaten Banjar yang lebih relevan dan berkelanjutan,” kata Hilman.

Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati menjelaskan, tujuan dari kajian ini adalah sebagai pedoman untuk melaksanakan revisi RPIK 2025 -2 045. “Salah satunya pedoman untuk memperbaharui data mikro dan makro sesuai kondisi riil sebagai tolak ukur awal sasaran dan target pembangunan industri dalam 20 tahun kedepan,” jelasnya

Anggota Tim LPPM ULM, Yusanto Nugroho menjelaskan, berdasarkan perubahan rencana pembangunan industri di tingkat provinsi dan nasional maka perubahan atau revisi pembangunan industri di Kabupaten Banjar juga dilakukan.

“Revisi RPIK selama 20 tahun ke depan ini harus sinkron dengan RPJMD dan RPJPD Kabupaten Banjar sesuai dengan potensi berdasarkan prioritas dengan menggali berbagai komoditas unggulan,” jelas Yusanto.

Dari hasil kajian sementara ini didapatkan dari industri prioritas yang ada di Kabupaten Banjar antara lain industri pertanian, perikanan dan pariwisata. “Data yang didapatkan pada tahap awal ini dari instansi masih dalam tahap awal belum mendapatkan data berdasarkan visual di lapangan,” ungkapnya. (to/klik)

BACA JUGA :
Melihat Resiliensi Industri Pengolahan ‘Kopi Jati’
Scroll to Top