Aruh Ganal Budaya Banjar, Paman Birin: Seni dan Budaya Kebanggaan Warga Banua

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
ARUH GANAL-Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur saat menerima kembang yang diserahkan seorang penari di acara Aruh Ganal Budaya Banjar dan Milad Ke-2 LKB di Gedung Sultan Suriansyah Jalan Brigjen Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin, Kalsel.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARMASIN-Aruh Ganal Budaya Banjar dan Milad Ke-2 Laung Kuning Banjar (LKB), yang berlangsung dari tanggal 27-28 April 2024, dibuka secara resmi di Gedung Sultan Suriansyah Jalan Brigjen Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (27/04).

Saat acara, turut hadir Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor diwakilkan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur. Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, Ketum LKB, Abdul Samad (Amat Baday), Habib Faturahman Bahasyim, perwakilan Kesultanan Banjar, para seniman dan budayawan Kalsel pun turut hadir di acara tersebut.

“Melalui kegiatan ini, budaya  dan kesenian banjar harus terus dikenal, bisa dinikmati, dan menjadi bagian dari kebanggaan warga Banua,” kata Paman Birin.

Oleh karena itu, kata Paman Birin, kegiatan ini bukan hanya sekadar wadah untuk menjaga dan melestarikan ritual, adat istiadat, dan seni budaya banjar, tetapi juga merupakan cerminan dari semangat kebersamaan maupun kepedulian bersama sebagai masyarakat banjar dalam mempertahankan akar budayanya.

Apalagi, tambah Paman Birin, acara ini dinilai sangat relevan dan penting bagi semua, terutama bagi generasi muda banjar, yaitu tentang pentingnya merawat dan melestarikan budaya banjar di tengah arus perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat seperti sekarang ini.

“Sebagai generasi penerus, generasi muda memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kelestarian budaya kita, budaya banjar. Namun, tidak dapat dipungkiri tantangan besar akan mereka hadapi saat ini, seperti dominasi teknologi informasi yang cenderung menggerus kesadaran akan pentingnya mempertahankan warisan leluhur tersebut,” ucap Paman Birin.

Ketua LKB, Amat Baday menjelaskan, sejarah pakaian adat laung dalam masyarakat Banjar dan jenis-jenis laung lainnya sebelum abad 17. Dulu laung dikenal dengan sebutan ketubung dan tangkuluk.

BACA JUGA :
Dinas PUPR Bersihkan Sampah di Sungai Martapura

“Untuk peserta acara ini diikuti 57 cabang LKB se-Kalimantan, dan dimeriahkan berbagai pertunjukan budaya, seperti bakisah bahasa Banjar, seni bela diri kuntau, tari rudat, sulap, kesenian madihin, warang kulit, dan tarian japin,” tambah Ketua Pelaksana, Irsa Setiawan.(pr/klik)

Scroll to Top