klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pada Juli 2024 kemarin, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar salurkan bantuan benih padi kepada Kelompok Tani (Poktan) yang mengalami gagal tanam akibat didera bencana banjir.
Bantuan benih padi untuk Poktan tersebut disalurkan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar setelah selesai melakukan inventarisir terhadap lahan pertanian yang terendam banjir hingga menyebabkan tanaman padi puso diawal Juni 2024 lalu, yakni dengan total luasan lahan pertanian mencapai 1.088,5 hektare.
Kendati bantuan benih padi sudah diterima Poktan. Namun, ditengah kondisi cuaca panas ekstrem saat ini, tentunya menjadi kendala bagi para petani untuk melakukan penanaman kembali, seperti yang dialami Poktan di Desa Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur.
“Menanam benih padi ditengah cuaca panas saat ini memiliki resiko gagal tanam akibat kekeringan. Jika benih padi bantuan dari dinas ini tidak ditanam, takutnya kami petani yang disalahkan,” keluh Ketua Poktan Desa Melayu Tengah, Ghazali Saleh pada 20 Agustus 2024 kemarin.
Rasa kebingungan Ghazali pun semakin menyelimuti. Sebab, jika benih padi tidak segera dilakukan penanaman, maka dirinya tak dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.
“Mau tidak mau saya harus menanam benih ini, walaupun kekeringan sudah didepan mata,” akunya yang nampak pasrah.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Warsita mengungkapkan, bahwa bantuan benih padi yang disalurkan tersebut merupakan bibit unggul,
“Cuma tiga bulan sudah bisa dipanen, dan bibit ini cocok ditanam pada musim seperti saat ini,” ujarnya.
Sedangkan terkait keluhan para petani mengenai kondisi lahan pertanian yang mulai mengering, lanjut Warsita menjelaskan, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar sudah mengusulkan sebanyak 173 mesin pompa air ke pemerintah pusat.
“Jadi tidak hanya lahan pertanian yang dekat dengan sumber air saja. Namun, untuk lahan pertanian yang jauh dari sumber mata air juga kami usulkan untuk bantuan khusus mesin pompa air dalam,” ucapnya.
Dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp pada Rabu (21/8/2024). Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Imelda Rosanty memastikan bantuan benih padi tersebut tiba saat kondisi cuaca masih sering hujan, dan sebagian lahan pertanian masih tergenang. Bukan pada saat kemarau.
“Untuk solusi jangka pendeknya, kalau ada sumber air bisa dilakukan pengairan dengan mesin pompa air. Jika petani tidak memiliki mesin pompa air, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) siap memfasilitasinya dengan meminjamkan mesin pompa air,” tutupnya.(zai/klik)