klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar sebut terhitung sejak awal September, Bus Trans Banjarbakula atau layanan angkutan umum Buy The Service (BTS) dan Bus Rapid Transit (BRT) telah beroperasi di Kota Martapura.
Kepala Dishub Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman Yudiana mengatakan, sesuai dengan schedule Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai stakeholder yang menangani, BTS dan BRT yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Bus Tayo telah beroperasi di Kota Martapura mulai dari pukul 05.00 Wita pagi hingga pukul 20.00 Wita malam.
“Artinya ada penambahan rute, yang semula titik stop Bus Tayo hanya sampai di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, kini sampai ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Martapura lalu putar balik,” ujarnya pada Senin (2/9/2024)
Sedangkan untuk titik bus stop, lanjut Nyoman, yakni di ruas Jalan Ahmad Yani depan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Martapura, SMPN 1 Martapura, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Martapura, dan di depan Bank Kalsel, dan di kawasan Ponpes Darussalam Martapura.
“Dengan beroperasionalnya BTS di Kota Martapura dapat membantu dan mendukung kehidupan perekonomian masyarakat, dan keluhan biaya angkutan transportasi umum di masyarakat turun,” harapnya.
Tak hanya itu, guna menjawab kegundahan para Organisasi Angkutan Darat (Organda), khususnya sopir angkutan kota (angkot) hijau yang mangkal di Terminal Martapura terkaitnya adanya perluasan trayek BTS ke Kota Martapura tersebut, Dishub Kabupaten Banjar pun akan melakukan pertemuan pada 3 September 2024 besok.
“Untuk angkot akan kita perhitungkan apa saja keinginan sopir taksi angkot yang dapat diakomodir. Karena itu kita adakan pertemuan untuk mencarikan solusi terbaiknya di kantor Dishub Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, yakni pada Mei 2024 lalu, wacana perluasan trayek BTS ke Kota Martapura mendapatkan penolakan dari para sopir angkot di tengah kian sepinya mencari penumpang, dan mengharapkan agar BTS tidak menggangu jalur yang ada, yakni jalur Martapura-Cempaka.
“Kalau bisa mereka menggunakan jalur alternatif atau jalur lainnya. Kalau Bus Tayo memasuki jalur Martapura-Cempaka, apalagi yang bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari,” ujar salah satu perwakilan Sopir Angkot jurusan Martapura – Cempaka, M Hadiat, Rabu (8/5/2024).
Terlebih, tambah Hadiat, pendapatan sopir angkot saban harinya kian menipis atau kurang. “Kalau rezeki lagi baik, dalam satu hari saya memperoleh Rp50.000 setelah dipotong setoran. Terlebih untuk pelajar sudah ada angkutan gratis. Mohon dipertimbangkan juga nasib kami sebagai masyarakat kecil,” harapnya.(zai/klik)