Terhitung Sejak Juli – Oktober 204,389005 Hektare Hutan dan Lahan di Kabupaten Banjar Hangus Terbakar

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sejak ditetapkan berstatus Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada 25 Juli lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar catat seluas 204,389005 Hektare hutan dan lahan di Kabupaten Banjar hangus terbakar hingga 30 Oktober 2024.

Bahkan, total titik hotspot yang sebelumnya hanya terbaca sebanyak 266 titik hotspot dari 25 Juli hingga 18 September lalu, di penghujung Kabupaten Banjar berstatus siaga darurat bencana, yakni pada 30 Oktober 2024 hari ini sudah terbaca sebanyak 572 titik hotspot.

Teranyar, kasus karhutla kembali terjadi di Desa Paku Alam, Kecamatan Sungai Tabuk hingga menghanguskan lahan pertanian dan perkebunan milik Akhmad Yasin.

Meski tanaman padi milik Yasin sudah dipanen. Namun, Yasin terpaksa pasrah ketika si jago merah melahap sebagian tanaman pohon pisang, rambutan, dan pohon jeruk miliknya.

“Alhamdulillah, kalau padi sudah dipanen, tapi tanaman lainnya ikut terbakar, padahal sudah ada yang berbunga,” tutur Yasin pada Rabu (30/10/2024).

Yasin juga mengaku tidak mengetahui dari mana asal titik api muncul hingga menghanguskan pundi-pundi mata pencahariannya sejak pukul 09.00 Wita pagi.

“Saya tidak berada di lokasi, anak saya yang kasih kabar bahwa sawah terbakar. Dari ujung hingga menuju jalan tol,” ucapnya.

Di lokasi kejadian, tim gabungan BPBD Kabupaten Banjar bersama relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) sempat kewalahan melakukan upaya pemadaman api yang membakar vegetasi semak belukar, sisa batang padi, dan tanaman perkebunan tersebut dikarenakan api dengan cepat menjalar ke segala arah, ditambah jarak sumber air cukup jauh.

Beruntung, tim gabungan yang dibagi menjadi dua regu dapat dengan cepat memblokade api yang menyebar hingga menghanguskan lahan seluas 2 hektare tersebut.

BACA JUGA :
Berkas Kasus Camat Aluh Aluh Dilimpahkan ke Kejari

“Kita cukup kesulitan untuk mendapatkan air, karena jarak sungai cukup jauh. Beruntung, teman-teman di belakang dengan cepat dan cekatan mengambil air dari sungai,” kata salah satu personel BPBD Kabupaten Banjar Ujang usai berhasil melakukan pemadaman yang berlangsung selama dua jam.(zai/klik)

Scroll to Top