Curah Hujan Tinggi Berpotensi Terjadi Batingsor, BPBD Imbau Masyarakat Selalu Waspada

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dalam beberapa pekan ini intensitas curah hujan di Kabupaten Banjar cukup tinggi disertai angin kencang, hingga menyebabkan ketinggian muka air Sungai Martapura hampir rata dengan badan jalan.

Dari pantauan klikkalimantan.com pada Senin (9/12/2024), didapati beberapa titik ruas jalan kabupaten, seperti di ruas Jalan Melati, Kecamatan Martapura mulai digenangi luapan air sungai setinggi 5Cm, namun kondisi tersebut tentunya tak menghambat aktivitas warga.

Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Pelaksanaan (Kalak) BPBD Kabupaten Banjar Agus Siswanto mengatakan, sejak ditetapkan berstatus Siaga Darurat Bencana Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor (Batingsor) pada 15 November – 30 April 2025, terdata sejumlah kecamatan yang masuk ‘Kelas Menengah’ berpotensi terjadi Batingsor.

“Seperti di wilayah Kecamatan Aluh Aluh, Aranio, Astambul, Bruntung baru, Cintapuri, Gambut, Karang Intan, Kertak Hanyar, Martapura, Martapura Barat, Martapura Timur, Mataraman, Paramasan, Pengaron, Simpang empat, Sungai pinang, Sungai Tabuk dan Kecamatan Tatah Makmur,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui via telepon.

Sedangkan berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lanjut pejabat definitif Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar ini lebih jauh, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga April 2025 mendatang.

“Begitu juga untuk sejumlah wilayah yang berada di kawasan perairan Kalimantan Selatan (Kalsel) juga berpotensi terjadi banjir rob pada Desember 2024 ini, salah satunya seperti di Kecamatan Aluh Aluh,” katanya.

Atas dasar tersebutlah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui BPBD telah mengaktifkan sejumlah Posko penanganan siaga darurat Batingsor, dan Pos lapangan di beberapa wilayah rawan bencana banjir, yakni di Kecamatan Martapura, Martapura barat, Sungai Tabuk dan Kecamatan Pengaron.

“Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) pukul 09.00 Wita, baik melalui perangkat radio komunikasi repeater VHF, dan monitoring ketinggian air melalui sensor Early Warning System (EWS) di Desa Rantau Nangka Kecamatan Sungai Pinang dan Desa Sungai Arfat Kecamatan Karang Intan, untuk ketinggian muka air sungai masih normal,” ucapnya.

BACA JUGA :
PKL Keluhkan Kondisi Jalan Niaga yang Kerap Banjir

Kendati demikian, untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa berstatus siaga 3, sedangkan DAS Riam Kanan dan Sungai Martapura masih berstatus normal.

“Sehubungan sudah memasuki musim penghujan dan intensitas hujan meningkat, masyarakat harus lebih waspada, dan mempersiapkan diri untuk melakukan langkah – langkah mitigasi dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang demi keselamatan bersama,” pungkasnya.(zai/klik)

Scroll to Top