klikkalimantan.com, MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar, melalui Bidang Litbang dan Inovasi melaksanakan ‘Ekspose Antara Penelitian Pernikahan usia Dini di Kabupaten Banjar’, Rabu (9/10/2024) di Aula Bauntung Kantor Bappedalitbang setempat di Martapura. Kegiatan dihadiri Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq didampingi Sekretaris Bappedalitbang, Hanafi dan diikuti sejumlah instansi terkait.
Dikatakan Hanafi dalam sambuatnya saat membuka kegiatan, pernikahan dini merupakan masalah yang kompleks dan dapat ditemukan di hampir setiap daerah. Di Kabupaten Banjar, isu ini menjadi perhatian khusus.
“Pada pertemuan kedua ini, yang sebelumnya sudah dilakukan ekspose pendahuluan, telah ada saran dan masukan yang disampaikan. Hari ini, kita akan melakukan verifikasi lagi,” kata Hanafi.
Senada, Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq meminta agar hasil sementara dari paparan peneliti dapat menjadi bahan pengayaan yang diperoleh melalui wawancara lapangan.
“Penelitian ini sangat penting bagi Kabupaten Banjar, karena hasilnya diharapkan dapat menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif untuk mencegah pernikahan dini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di daerah ini,” kata Nashrullah.
Sementara itu, Ketua tim peneliti dari UNISKA, Dr Hj Mardiana menjelaskan, tim peneliti telah turun ke lapangan dan memperoleh beberapa data. Pada pertemuan ini, mereka ingin mengonfirmasi hasil wawancara yang telah dilakukan. “Jika ada masukan terhadap data yang kami konfirmasi, maka penelitian ini akan menjadi lebih tajam lagi,” ujarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis standarisasi pengajuan perkawinan anak sesuai dengan peraturan yang diatur dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2019, Pasal 7 Ayat 1, serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pernikahan anak dan mengevaluasi dampak dispensasi nikah. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang efektif untuk menurunkan angka perkawinan anak dan meningkatkan kesejahteraan remaja di Kabupaten Banjar.
“Pandangan masyarakat sekitar terkait pernikahan dini beragam. Beberapa informan menyebutkan bahwa alasan mereka menikah dini adalah karena teman sebaya sudah menikah, sehingga mereka ikut-ikutan. Jarak yang jauh dari sekolah dan keterbatasan alat transportasi juga menjadi faktor yang mendorong pernikahan dini, ditambah lagi dengan dorongan dari orang tua,” kata Hj Mardiana. (to/klik)