klikkalimantan.com, BANJARBARU-Wakil Menteri Kehutanan RI, H Sulaiman Umar didampingi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso, mengunjungi Persemaian Liang Anggang (PLA) di kawasan Hutan Lindung Jl Karya Manuntung, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalsel, Kamis (12/12/2024).
Kunjungan itu dilakukan bertujuan untuk memantau perkembangan salah satu persemaian skala besar nasional ini. PLA merupakan salah satu dari delapan persemaian skala besar yang telah dibangun di Indonesia, seperti di Toba, Sumut, Likupang, Sulut, Labuan Bajo, NTT, Rumpin, Jabar, Mentawir di IKN, Mangrove G20 di Bali, dan Mandalika di NTB.
PLA sendiri berdiri di atas lahan seluas 14 hektare, dengan area produksi mencapai 6,6 hektare. Persemaian ini dibangun melalui kerjasama dengan Kementerian Kehutanan RI, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air BWS Kalimantan III untuk penyediaan air, dan PT Adaro Energy Indonesia untuk pembangunan area produksinya.
PLA memiliki kapasitas produksi hingga 10 juta bibit per tahun, yang terdiri dari berbagai jenis bibit. Mulai dari kayu-kayuan, HHBK, tanaman endemik, dan tanaman estetik. “PLA ini adalah wujud nyata dari upaya kita menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan ekosistem hutan yang berkelanjutan,” ujar Sulaiman Umar.
Dikatakan Sulaiman Umar, dengan kapasitas produksi mencapai 10 juta bibit per tahun, ia optimis PLA akan berkontribusi besar dalam merehabilitasi lahan kritis, mendukung program penghijauan nasional, dan memperkuat ketahanan ekologi, baik di Kalimantan maupun diseluruh Indonesia.
“Saya berharap upaya ini terus berlanjut dengan baik dan menjadi inspirasi bagi persemaian skala besar lainnya di seluruh Indonesia. Bersama-sama, mari kita jaga dan pulihkan lingkungan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” harap Sulaiman Umar.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Gubernur Kalsel, Adi Santoso menyampaikan terimakasihnya kepada pemerintah pusat atas dukungannya dalam pembangunan PLA ini.
“Kami berharap PLA ini dapat menjadi fasilitas yang representatif untuk memulihkan lahan kritis di Kalsel, sekaligus menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya penghijauan untuk pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan bencana,” kata Adi Santoso.(pr/klik)