klikkalimantan.com, MARTAPURA – Tingginya intens hujan yang mengguyur Kabupaten Banjar dalam sepakan ini menyebabkan sejumlah infrastruktur dan lahan pertanian terendam banjir, seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Martapura Timur.
Usai melakukan peninjauan ke beberapa lokasi bersama TNI dan Polri. Camat Martapura Timur Guslan mengatakan berdasarkan data sementara, sebanyak 1.356 unit rumah yang dihuni 1.595 Kepala Keluarga (KK) dengan total 4.126 jiwa terdampak dan terendam air banjir luapan Sungai Martapura.
“Memang pada hari kemarin ketinggian air banjir yang merendam 14 desa di Kecamatan Martapura Timur telah terjadi penurunan. Tapi terhitung sejak pukul 60.30 Wita pagi, ketinggian air yang semula hanya 30 Cm naik menjadi 37 Cm, dan berdasarkan informasi yang baru kami terima siang ini ketinggian air kembali bertambah menjadi 39 Cm,” ujarnya pada Selasa (21/1/2025).
Akibatnya, jumlah desa yang terdampak bencana banjir di wilayah Kecamatan Martapura Timur bertambah, yakni sebanyak 20 desa.
“Tapi hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi meski ketinggian air banjir sudah menggenangi rumah mereka hingga ada yang mencapai 50 Cm. Karena mereka sudah melakukan antisipasi dengan membangun apar (panggung kecil di dalam rumah),” katanya.
Sedangkan untuk lahan pertanian di wilayah Kecamatan Martapura dengan total luasan 1.511 hektare, papar Guslan, seluas 3 hektare lahan pertanian yang ada di dua desa sudah dilakukan penanaman bibit padi, dan dua hektare diantaranya dinyatakan puso oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
“Tanaman padi yang puso terjadi di lahan pertanian Desa Tambak Anyar Ilir,” tuturnya.
Sedangkan untuk total sekolah yang terdampak dan terendam banjir air luapan Sungai Martapura, lanjut Guslan kurang lebih sekitar 9 sekolah, yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pekauman 1, SDN Pekauman 2, SDN Antasan Senor, SDN Tambak Raya, SDN Kitano 2, SDN Melayu, SDN Akar Begantung di Desa Akar Baru, dan SDN Dalam Pagar, dan satu Pondok Pesantren (Ponpes).
“Untuk SDN Akar Begantung di liburkan sementara, karena ketinggian air di halaman sekolah sudah mencapai 50 CM hingga masuk ke ruang kelas. Selain itu, beberapa Kantor Pemerintah Desa (Pemdes), seperti kantor Desa Pekauman Ulu, Tambak Anyar Ulu, Polsek Martapura Timur juga terdampak banjir,” jelasnya.
Untuk data lainnya papar Guslan masih berproses, begitu juga untuk data jumlah rumah dan KK yang terdampak bencana banjir di Desa Pematang Baru, baru sebagian yang terdata.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap hewan melata, tak terkecuali instalasi listrik, jangan sampai kembali menelan korban jiwa seperti yang terjadi pasca bencana banjir tahun kemarin,” imbaunya.(zai/klik)