Delapan Ribu Pelajar SD Terima Bantuan Program  ‘Satu Seragam Sejuta Harapan’ PT Adaro Indonesia

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, PARINGIN – ‘Satu Seragam Sejuta Harapan’, program dilaksanakan PT Adaro Indonesia. Sebanyak delapan ribu pelajar Sekolah Dasar (SD) di wilayah operasional PT Adaro Indonesia, Balangan Coal, dan Adaro Andalan Indonesia (AAI) menerima manfaat program ini.

Dalam agenda ini pula, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Priyadi mengunjungi SDN Juai di Balangan dan SDN Pamarangan Kiwa di Tabalong, Rabu (22/1/2025).

“Sesuai dengan schedule, Selasa Pak Priyadi hadir dan berdialog dengan pelajar SDN Juai Pamaranagn Kiwa. Beliau akan menyerahkan secara simbolis bantuan paket seragam sekolah, implementasi dari program Satu Seragam Sejuta Harapan,” kata Djoko Soesilo, Community Relations and Mediation (CRM) Departement Head PT Adaro Indonesia, Selasa (21/1/2025).

Dikatakan Djoko Soesilo, paket bantuan seragam yang diserahkan kepada pelajar tersebut terdiri dari seragam merah putih, seragam pramuka, kaos kaki, sepatu, tas ransel, dan alat tulis. Paket tersebut yang sama juga dibagikan di Tabalong dengan isi yang sama.

“Secara keseluruhan ada 8 ribu paket seragam. Itu artinya akan menyasar kepada 8 ribu pelajar yang tersebar di wilayah operasional  PT Adaro Indonesia dan AAI,” ujar Djoko.

Lebih lanjut menurutnya, penyerahan  bantuan paket perlengkapan sekolah tersebut untuk anak-anak yang berasal dari keluarga prasejahtera dengan nilai  Rp 1,2 juta per paket per anak.

 

Bantuan secara simbolik dilangsungkan  di SDN Juai dengan total sasaran 2.504 anak dari 46 sekolah yang ada di Kabupaten Balangan. Sementara, di Kabupaten Tabalong, penyerahan dilakukan di SDN 2 Pamarangan Kiwa dengan total sasaran 2.542 anak dari 39 sekolah.

 

Selain bantuan korporasi, karyawan Adaro secara individu turut berkontribusi dengan galangan donasi 2.000 paket perlengkapan sekolah.

Program Satu Seragam Sejuta Harapan dilatarbelakangi banyaknya jumlah anak-anak putus sekolah di Indonesia. Sekitar 75.303 anak mengalami putus sekolah pada tahun 2021, dengan 38.716 di antaranya berasal dari tingkat sekolah dasar. Tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya biaya untuk kebutuhan dasar pendidikan, seperti seragam maupun alat tulis. (rul/klik)

BACA JUGA :
Pesan Ketua DPRD Banjarbaru Kepada Kaum Muda di Momen Peringatan HUT Kemerdekaan RI