Tanaman Pangan dan Hortikultura Terdampak Banjir, BPTPH Gelar Rakor Evaluasi bersama Dinas Pertanian Kabupaten Banjar

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Klikkalimantan.com, MARTAPURA – Telusuri permalasahan lebih detail terkait tanaman pangan dan hortikultura di tengah cuaca ekstrem. Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) gelar rapat koordinasi (rakor) pada Rabu (12/2/2025).

Bertempat di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, gelaran rakor yang dihadiri Kepala BPTPH Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Lestari Fatria Wahyuni tersebut diikuti seluruh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Banjar.

“Rakor hari ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin bulanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kita dalam hal perlindungan pangan dan hortikultura yang dilaksanakan disetiap kabupaten/kota. Salah satunya hari ini di Kabupaten Banjar,” ujarnya.

Dengan dilaksanakannya rakor tersebut, khususnya di bidang pengendalian bencana lanjut Lestari, maka dapat diketahui lebih detail mengenai permasalahan organisme pengganggu tanaman maupun dampak perubahan iklim.

“Berdasarkan hasil laporan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, beberapa sektor pertanian di Kabupaten Banjar terdampak banjir yang tentunya telah dilakukan pendataan, karena memang berada di musim penghujan. Tentunya dalam hal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel memberikan support kepada POPT di lapangan yang menjelaskan tugasnya,” katanya.

Turut serta menambahkan, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Imelda Rosanty mengungkapkan, rakor rutin yang dilaksanakan satu bulan sekali tersebut juga untuk melakukan sinkronisasi data di lapangan.

“POPT yang ditugaskan di setiap kabupaten/kota tak terkecuali di Kabupaten Banjar itukan dari BPTPH. Karena saat ini kondisi banjir sehingga kita melakukan evaluasi terhadap tanaman pangan dan hortikultura yang terdampak banjir,” jelasnya.

Berdasarkan data sementara Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, tercatat sebanyak 85.680 Kg semaian padi terdampak banjir di delapan kecamatan, dan 22.690 Kg dinyatakan POPT puso.

BACA JUGA :
Tindak Lanjuti Jalan Ambruk Desa Jati Baru, PUPRP Tunggu Hasil Penelitian Ahli ULM

“Sedangkan pertanaman padi terdata seluas 649,50 hektare terdampak banjir, dan 302,50 hektare dinyatakan puso. Terbanyak terjadi di Kecamatan Beruntung Baru, yakni seluas 118 hektare terdampak banjir dan dinyatakan puso. Karena periode tanamnya berada di November – Desember 2024,” beber Imelda.

Sedangkan tanaman hortikultura yang terdampak banjir di delapan kecamatan terdata sebanyak 316,26 hektare, dan 57 hektare dinyatakan puso. Dimana tanaman hortikultura yang dinyatakan puso, yakni jenis tanaman cabai yang terjadi di Kecamatan Cintapuri Darussalam.(zai/klik)