Kondisi Terkini Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru Dampak Karhutla

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimmantan.com – Berada di ruang Vicon Makodim 1006 Martapura, Komandan Kodim 1006 Martapura Letnan Kolonel (Letkol) Armed Siswo Budiarto melaporkan kondisi terkini terkait perkembangan, penanganan, dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua wilayah; Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar kepada Danrem 101 Antasari dan Kapolda Kalsel pasca kurang lebih dua pekan dikepung kabut asap dampak dari karhutla.

“Berdasarkan pantauan kami bersama intansi terkait saat ini untuk kondisi wilayah Kota Banjarbaru berangsur normal. Bahkan jalur transportasi udara tidak lagi tertunda atau delay karena jarak pandang penerbangan berkisar dari 1.500 – 3.000 meter, begitu pun kondisi terkini Kabupaten Banjar,” ujar Letkol Kodim 1006 Martapura Armed Siswo Budiarto didampingi Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete dan Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya, Selasa (17/9/2019).

Dandim memastikan, meski kondisi Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar mulai kondisif pasca diselemuti kabut asap dampak dari karhutla, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Badan Penanggulangan Benacana Daerah (BPBD) Banjar, Polres Banjar, serta intansi terkait lainya akan terus melaksanakan kegiatan penanganan dan pembasahan lahan dampak dari karhutla.

“Saat ini kami masih melakukan pembasahan lahan pasca terjadinya karhutla dibeberapa titik wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, utamanya di lahan-lahan gambut yang berdekatan dengan Bandara Syamsuddin Noor tepatnya di Guntung Damar tak jauh dari SMP 15,” ucapnya.

Tak hanya itu dikatakan Siswo, pihaknya pun Bersama intasni terkait juga melakansakan kegiatan pembuatan saluran air yang menghubungkan antar pintu air induk di Desa Cindai Alus menuju Guntung Damar yang di inisasi Pmerintah Provinsi melalui SOPD terkait.

“Selama pencegahan ini kami telah melibatkan satuan tugas (satgas) BNPB sebanyak 150 orang yang terdiri dari berbagai unsur baik, TNI, Polisi, SOPD Pemerintahan, serta masyarakat yang bersiaga di 9 titik posko di dua wilayah yakni, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar. Ditambah sebanyak 600 orang dari satgas penanggulangan bencana karhutla,” jelasnya.

BACA JUGA :
Desa Inovatif se-Kalsel, Ini Lo Inovasi Dibikin Warga Desa Cabi

Selama penanganannya papar Siswo, dalam mengendalikan karhutla agar tidak meluas bersama intansi terkait, pihaknya pun mendapat bantuan 5 unit mesin alkon, 25 unit selang, dan 5 unit genster sebagai bentuk dukungan Wali Kota Banjarbaru pada 15 September 2019 belum lama tadi.

“Saat ini bencana karhutla sudah terdata terhitung dari 1 Agustus- 16 Septemebr 2019 untuk wilayah Kota Banjarbaru didapati sebanyak 198 titik api (hotspot) dengan luas hutan dan lahan yang terbakar 359,659 H, sedangkan di Kabupaten Banjar terjadi 144 titik hotspot dengan luasan area hutan dan lahan yang terbakar 320,565 H,” pungkasnya. (zai/klik)

Scroll to Top