klikkalimantan.com, Banjarbaru – Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs H Said Abdullah, membuka Acara Dialog Tokoh Agama dan Kalangan Ponpes se Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang, bertempat di Aula Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin di Liang Anggang, Jalan Achmad Yani Km 21 Liang Anggang Banjarbaru.
Tampak Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Banjarbaru Muslih Amberi, Kepala kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru Drs H HUMAIDI dan Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin H Zainal Ilmi.
Panitia pelaksana Dialog Tokoh Agama dan Kalangan Ponpes se Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang H Hilmi, menyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan/wawasan para peserta akan arti pentingnya menjaga kerukunan beragama. Peserta dialog sebanyak 60 orang peserta terdiri dari tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu 34 orang, Penyuluh Agama PNS dan Non PNS 14 orang dan dari Pondok Pesantren 12 orang.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs H Said Abdullah menyampaikan kerukunan umat beragama di Banjarbaru terbilang cukup bagus, tinggal menjaganya agar terus baik, sehingga tidak ada hal-hal yang negatif timbul di masyarakat hanya karena isu-isu agama.
Kegiatan ini mempunyai nilai penting sebagai wujud kebersamaan dan kesungguhan dalam memperkuat cipta kondisi masyarakat yang aman, nyaman, dan tertib yang juga merupakan misi Pemerintah Kota Banjarbaru.
“Karena bagi kota yang heterogen baik suku maupun agamanya seperti Kota Banjarbaru, maka kerukunan merupakan syarat mutlak agar pembangunan dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat kian meningkatkan harmonisasi dan persatuan serta kesatuan masyarakat Kota Banjarbaru.
Diharapkan kita juga dapat menghimpun berbagai persoalan-persoalan isu bidang keagamaan, seperti pendirian rumah ibadah, adanya penyimpangan ajaran islam yang diyakini masyarakat pada umumnya sehingga keberadaannya menimbulkan keresahan dan memicu konflik dan terbelahnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa masih ada persoalan-persoalan yang muncul, baik yang bersifat internal umat maupun antar umat beragama. Diharapkan dalam penyelesaian suatu masalah, kita dapat menjunjung tinggi sikap saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.(lin)