klikkalimantan.com – Cakupan layanan air bersih PDAM Intan Banjar ditarget mencapai 80 persen di 2023. Namun untuk mencapai itu, menurut Syaiful Anwar, Direktur Utama (Dirut) PDAM Intan Banjar diperlukan kucuran dana lebih besar.
“Wilayah Kabupaten Banjar cukup luas, terdiri dari 20 kecamatan. Guna meningkatkan dan perluasan cakupan layanan air bersih tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar,” ujar Direktur PDAM Intan Banjar ditemui klikkalimantan.com usai Rapat Dengar Pendapat (RDP bersama Komisi II DPRD Kabupaten Banjar, Rabu (8/1/2029).
Perihal tersebut, menurut Syaiful Anwar sudah disampaikan ke anggota dewan dan direspon baik. Dewan bahkan menyatakan siap menyusun laporan untuk disampaikan pemerintah daerah. “Karena terkait pernyataan modal kan masih dianalisis,” ujarnya
Meski terkendala anggaran, namun ia memastikan perbaikan layanan air bersih yang didistribusikan ke pelanggan terus dilakukan.
“Memang ada beberapa wilayah di kecamatan Kabupaten Banjar seperti di Kecamatan Gambut, Aluh-Aluh dan kecamatan lainya yang belum terlayani secara maksimal. Kita tetap akan tingkatkan dan perbaiki layanan distribusi air bersih di beberapa wilayah tersebut,” tegasnya.
Mengenai itu, Ketua Komisi II, Pribadi Heru Jaya mengaku siap mendorong PDAM Intan Banjar merealisasi target 80 persen cakupan layanan pada 2023 mendatang. Dengan begitu akan ada tambahan pendapatan asli daerah (PAD) dari deviden yang didapat PDAM.
Salah satu yang memungkinkan untuk menambah cakupan layanan PDAM di wilayah Kabupaten Banjar, sekaligus menambah persentase penyertaan modal, menurut Heru, mengambil alih jaringan distribusi milik PDAM Bandarmasih yang ada di Kecamatan Sungai Tabuk.
“Kalau bisa di take over, artinya PDAM Intan Banjar pun dapat menperluas dan meningkatkan luasan cakupan layan. Tapi perihal ini tentu harus kembali dikoordinasikan dengan PDAM Bandarmasih,” tutur Heru. (zai/klik)