Di Kabupaten Banjar, Peringatan Hari Santri Meriah

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

KLIKKALIMANTAN.COM – Peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Banjar meriah. Terpusat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha, Senin (22/10/2018) seremoni pembukaan menyuguhkan banyak penampilan kesenian tradisional, di antaranya hadrah dan pencak silat oleh para santri dari sejumlah kecamatan.

Mendampingi Bupati Banjar H Khalilurrahman pada kegiatan yang dimotori Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Ksbupaten Banjar ini, para kepala SKPD dan Forum Koordinasi Pimpinnan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banjar.

Menurut Nuryadi, Ketua Pelaksana Peringatan Hari Santri Nasional, sebagai wadah silaturahmi dan pembelajaran bagi para santri. Karena santri, dapat belajar banyak hal dari santri di pondok pesantren lain.

Nuryadi menyampaikan, setiap tahunnya acara Hari Santri Nasional yang tahun ini dilaksanakan untuk kali ketiga di Kabupaten Banjar selalu istimewa. “Acara Hari Santri Nasional Kabupaten Banjar Tahun 2018 berlangsung selama empat hari, 22 – 25 Oktober 2018,”Katanya.

Kepada para santri, Bupati H Khalilurrahman mengucapkan selamatnya atas Peringatan Hari Santri Nasional. Menurutnya, Hari Santri Nasionnal dilaksanakan untuk memperingati peran besar para kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajahan.

“Saya sangat bersyukur dan berbahagia, hari ini bisa bersilaturrahmi dan berada di antara ulama, tuan guru, pimpinan pondok pesantren, para santri dan keluarga besar pondok pesantren se- Kabupaten Banjar,” ungkapnya.

Bupati Banjar berucap, Peringatan Hari Santri tidak terlepas dari peran, KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdatul Ulama (NU) untuk pendiri ormas Islam terbesar di Tanah Air Nahdlatul Ulama yaitu KH Hasyim Asy’ari untuk melawan Belanda (NICA) yang hendak kembali menjajah Indonesia.

“Beliaulah orang yang ikut mendukung upaya kemerdekaan dengan menggerakkan, mengajak rakyat dan juga santri-santri melalui fatwa jihad yang kemudian dikenal sebagai resolusi jihad, melawan penjajah Belanda pada Tanggal 22 Oktober 1945,” kata bupati.

BACA JUGA :
Bantu Penanganan Karhutla di Kalsel, Paman Birin: Terimakasih Pemerintah Pusat

Ia berharap, H Khalilurrahman mengatskan, tema Hari Santri Nasional Tahun 2018, yakni ‘Bersama Santri, Damailah Negeri’ apat menyatukan persepsi dan memperkokoh persatuan untuk kedamaian negeri. Begitu pula dengan semangat, apalagi peran ulama dan santri yang dikatakan Khalilurramman, menjaga kebhinekaan, persatuan dan kesatuan. (adv/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top