Stok Gula di Kalimantan Selatan Menipis, Diperkirakan Hanya Cukup Sepekan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
MONITORING - Monitoring harga gula pasir di Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang dilakukan Disperindag Kabupaten Banjar bersama Kodim 1006/Martapura dan Satpol PP, Jumat (20/3/2020).

klikkalimantan.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar melakukan pemantauan harga bahan keperluan pokok di Pasar Martapura, Jumat (20/3/2020) pagi.

Tak sendiri, monitoring dilakukan bersama jajaran Kodim 1006/Martapura dan Satpol PP. Komandan Kodim (Dandim) 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto turun langsung bersama Kepala Disperindag, I Gusti Made Suryawati.
Menurut I Gusti Made Suryawati melalui Kepala Seksi (Kasi) Bahan Pokok Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Eka Yustinawati, monitoring dilakukan lantaran adanya kenaikan sejumlah bahan pangan di tengah merebaknya wabah virus korona (covid-19).

Terutama harga gula pasir yang menurut Eka menyentuh harga Rp18.000 – Rp19.000 di pasaran. “Bervariasi, ada yang sudah menjualnya Rp19.000 per kilogram,” kata Eka.

Lonjakan harga gula pasir ini, menurut Eka dipicu stok gula di Kalimantan Selatan yang menipis. Diprediksi, stok gula hanya cukup untuk satu pekan ke depan.

“Informasi dari Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, stok gula saat ini sekitar 2.235 ton dan diperkirakan hanya cukup memenuhi kebutuhan dalam sepekan,” ujarnya.

Di tengah kondisi itu, masuknya gula impor dalam sepekan ke depan sangat diharapkan agar harga gula di pasaran kembali stabil. “Karena informasi yang kami terima juga, gula di Bulog Kalsel juga sedang kosong,” katanya.

Karena itu, usai melakukan pemantauan harga gula pasir di Pasar Martapura, pemantauan dilanjutkan ke gudang gula di Gambut siang harinya. (to/klik)

BACA JUGA :
Reklamasi Lubang Tambang Batubara di Dekat SDN Bawahan Selan 6 Proses Finishing
Scroll to Top