klikkalimantan.com – Ketersediaan stok bahan pangan salah satu yang dikuatirkan di tengah status tanggap darurat wabah covid-19 di seluruh kabupate/kota di Kalimantan Selatan. Karena saat ini, sejumlah stok beberapa bahan pangan mulai menipis. Imbasnya, lonjakan harga terjadi. Harga gula misalnya, sudah dijual Rp20.000 per kilogram di tingkat eceran.
Dikatakan Komandan Kodim (Dandim) 1006/Martapura, Letkol Arm Budi Siswanto pada konfrensi pers, Minggu (22/3/2020) di Mahligai Sultan Adam Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan berdasarkan hasil turun ke lapangan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) stok sembilan bahan pokok (sembako) aman.
“Kami sudah pantau di pasar, gudang, dan distributor, stok sembako aman. Sampai saat ini belum ada warga atau oknum yang mencoba mencari keuntungan dengan menimbun sembako,” kata Letkol Arm Budi Siswanto.
Dikatakannya, dari sejumlah bahan pangan, stok gula pasir mulai menipis. Dari pantauan ke gudang gula di Kecamatan Gambut, masih ada 400 ribu ton gula. Jika dibagi kebutuhan konsumsi warga di Kabupaten Banjar, stok gula cukup untuk satu bulan ke depan.
Namun begitu, mahalnya harga gula permasalahan nasional. Penyebabnya, harga gula di tingkat distributor sudah Rp15.800 per kilogramnya.
Masuknya gula impor dalam waktu dekat, menurut dandim, satu-satunya solusi mengatasi permasalahan gula di Kalimantan Selatan.
“Jika dalam satu bulan ke depan gula impor tidak masuk, itu baru masalah. Karena lonjakan harga gula tentu juga berdampak pada olahan lain menggunakan gula,” kata Letkol Arm Budi Siswanto. (to/klik)