KLIKKALIMANTAN, BANJARBARU – Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani, membuka Latihan Penyuluh dan Pengelola Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (LP3 PKK), yang dilaksanakan oleh TP PKK Kota Banjarbaru. Pelatihan dilaksanakan dua hari dari 24 sampai 25 Oktober 2018, bertempat di Sekretariat TP PKK Kota Banjarbaru Jalan Taman Gembira Barat Banjarbaru.
Didampingi Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarbaru Ir Hj Puspa Kencana MP.
Tampak Dahlia Sarahguna dari BKKBN Prov Kalsel sebagai narasumber, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan se Kota Banjarbaru masing-masing membawa dua orang pengurus TP PKK dan undangan lainnya.
Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani menyampaikan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para pengurus TP PKK dan Pokja-pokja di kelurahan dan kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru.
Hj Ririen Nadjmi Adhani  berharap peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan juga banyak bertanya dengan menggali pengetahuan sebanyak-banyak dari narasumber.
Diharapkan juga setelah pelatihan ini para peserta dapat berbagi ilmu yang didapat kepada pengurus TP PKK yang lainnya.
Pada kesempatan itu Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani di dampingi Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya saat menyematkan kartu tanda peserta kepada dua orang perwakilan Latihan Penyuluh dan Pengelola Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (LP3 PKK) secara simbolis.
Sementara itu Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani dalam paparannya menyampaikan tentang Komunikasi Positif Untuk Membentuk Karakter Anak, orang tua butuh kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan anak.
Hal ini dikarenakan pemahaman anak berbeda dengan pemahaman orang tua, sehingga bahasa maupun cara penyampaiannya pun harus disesuaikan dengan kondisi anak.
Anak tidak mau menuruti perintah orang tua adalah salah satu akibat dari komunikasi yang kurang efektif. “Sebaiknya kita selalu menggunakan kalimat yang positif contohnya seperti, Jika memungkinkan, katakan Ya  untuk menyetujui suatu hal. Misalnya, anak meminta izin bermain di luar namun belum mandi, katakan “Ya boleh bermain, tapi setelah mandi ya,” ujarnya.
Contoh lainnya, anak mau menonton televisi namun belum belajar, katakan  Ya boleh menonton, tapi setelah selesai belajar ya.
Memiliki anak yang sehat, cerdas sekaligus santun dan berprilaku baik adalah idaman semua orang tua. Tapi pada kenyataannya, untuk mendidik  dan membentuk anak untuk berkarakter positif bukanlah yang yang mudah. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan serta kemauan untuk terus belajar dan memperbaiki diri dalam membimbing, mendidik dan menjadi contoh yang baik bagi anak. (rul)
Post Views: 577