Mengenang 113 Tahun Mangkatnya Pangeran Hidayatullah (4)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
HAUL - Peringatan Haul ke-113 Pangeran Hidayatullah di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 25 November 2017 lalu. Foto: to/klik

Pesan Pangeran Hidayatullah untuk Suku Banjar

KLIKKALIMANTAN, Di Cianjur, Jawa Barat, nama Pangeran Hidayatullah sangat termasyur. Masyarakat Cianjur bahkan memberi gelar Pangeran Hidyatullah sebagai Ulama Pangeran Berjubah Kuning dengan Senjata Ampuh di Tangan. Itu karena, jasa Pangeran Hidayatullah dalam penyebaran ajaran Islam di Cianjur begitu besar.

Sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangan Pangeran Hidayatullah, nama Pangeran Hidayatullah dijadikan sebagai nama jalan di Kelurahan Sawah Gede, Kecamatan Cianjur.

Meski nama Pangeran Hidayatullah begitu dikenal di Cianjur, sayangnya kemasyuran namanya tidak disertai dengan popularitas kesukuan. Hal ini tentu menjadi sebuah ironi tersendiri.

Menurut Pangeran Yusuf Iskandar, keturunan keempat Pangeran Hidayatullah, saat menyebut Kalimantan, mayoritas orang akan lebih mengatahui suku Dayak sebagai suku aslinya, bukan Banjar.

Bagi, Pangeran Yusuf, ini menjadi sebuah ironi. Karena jika ditilik sejarah, suku Banjar tak kalah besar dan banyak mengambil peran seperti halnya suku-suku besar dan berpengaruh lainnnya di Indonesia, suku Jawa misalnya.

Saking berpengaruhnya, Belanda bahkan tak dapat memecah Kesultanan Banjar menjadi beberapa bagian sebagaimana Belanda dapat membagi Kerajaan Mataraman menjadi empat bagian. Padahal pula, Kesultanan Banjar memiliki wilayah kekuasaan yang jauh lebih luas dibanding Kerajaan Mataraman.

Suku Banjar, ujar Pangeran Yusuf, bahkan pernah berhasil mengancurkan benteng VOC di tahun 1600-an. Suku Banjar juga memiliki pemimpin yang ditakuti Belanda, salah satunya Ratu Lawiah.

“Kekayaan alam di Tanah Banjar juga melimpah. Banjar juga mempunyai banyak ulama besar pembawa syiar Islam. Namun saat disebut suku Banjar, tidak akan banyak yang tahu,” kata Pangeran Yusuf.

Menurutnya, ini terjadi karena banyaknya alur sejarah suku Banjar yang sudah dibolak-balikkan, termasuk oleh Belanda. Karena itu, menjadi tugas para generasi penerus dan para pemimpin di daerah untuk dapat membesarkan nama suku Banjar agar lebih dikenal dan sejajar dengan suku-suku lain di Indonesia.

BACA JUGA :
Jelang Peringatan HUT ke-79 RI, 33 Paskibraka Kabupaten Banjar Ikuti Pemusatan Pelatihan

Karena Pangeran Hidayatullah sendiri menyebutkan dalam pesannya, suku Banjar sama besar dan tak kalah dengan suku-suku lain yang ada di negeri ini. Berikut pesan Pangeran Hidayatullah untuk suku Banjar:

Kaka lawan ading-adingku sabarataan
Tahukah ikam…? Urang banjar itu cedik, fatonah, dan amanah
Kada kalah dengan suku lainnya
Tapi…jaga iman dan taqwa kita sebab Allah Azza Wajala mendahulukan yang iman dan taqwanya sempurna, lapas dari cakah, culas, dan cela
Wahai para pamimpin…!
Hai dingsanak urang Banjar barataan
Mari kita suburakan lagi nilai-nilai luhur
Kebersamaan, parsatuan, kasatuan, dan patriotisme nang kada gampang manyarah
Dan jangan kada ingat akhlakul karimah kita barataan
Bila gawi ini kasampaian, Insyallah Banua kita akan barisnar tarang, damai, dan santausa lagi. (to/klik/habis)

Scroll to Top