klikkalimantan.com, MARTAPURA – Berdasarkan Pengumuman Penjaringan dan Seleksi Administrasi nomor 10/PANSEL – KOMDIR/2024 hasil rapat Tim Panitia Seleksi (Pansel) pada 3 Mei 2024, dari 33 peserta, sebanyak 7 nama telah diumumkan memenuhi syarat lolos tahapan penjaringan seleksi Administrasi untuk mengikuti tes selanjutnya.
Meski berkas peserta yang mengikuti seleksi tiga formasi, yakni jabatan Direksi Operasional, Umum, dan jabatan Komisaris pada Perseroan Terbatas (PT) Baramarta masih dilakukan pemeriksaan dari Tim Pansel sehingga jumlah peserta yang mengikuti seleksi masih berkemungkinan ada yang gugur dalam tahapan.
Yang menarik, dari 7 nama peserta yang mengikuti proses rekrutmen jabatan direksi dan komisaris tersebut terdapat satu nama politisi yang sangat familiar, yakni Saidan Fahmi.
Kemunculan nama Politisi Demokrat ini tentu menimbulkan berbagai asumsi publik. Hal ini dikarenakan dirinya merupakan salah satu anggota Tim Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Banjar yang merekomendasikan agar PT Baramarta melakukan penambahan direksi dan komisaris, selain adanya rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menanggapi perihal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Banjar, HM Rofiqi sepakat jika struktur organisasi di tubuh PT Baramarta dilakukan penambahan direksi dan komisaris.
“Saya rasa positif kalau banyak yang mendaftar. Terlebih untuk calon legislatif (caleg) gagal terpilih dan yang lainnya. Siapa tahu dapat ditampung di sana,” ujarnya.
Dengan penambahan jumlah direksi dan komisaris tersebut, Politisi Gerindra ini berharap beberapa tahun ke depan PT Baramarta dapat menyelesaikan persoalan utangnya, dan memberikan pemasukan ke daerah.
“Dengan penambahan direksi, kalau pejabatnya bisa mikir Insya Allah utangnya bisa terbayarkan. Yang saya takutkan direksinya hanya bisa main games, jadi harus benar-benar diseleksi,” ucapnya.
Ditanya apakah proses rekrutmen jabatan direksi dan komisaris di PT Baramarta ada indikasi titipan?
Pengusaha muda ini menegaskan, semua di Kabupaten Banjar ini merupakan orang titipan.
“Semua titipan di Kabupaten Banjar ini kalau kita mau jujur. Karena kepentingan politik itu untuk kepentingan golongan dan kepentingan pribadinya masing-masing. Hal inilah yang mestinya kita hindari,” katanya.
Sebab, tambah Rofiqi yang telah terpilih menduduki kursi di DPR RI pasca Pileg 2024 lalu. Hampir 20 tahun lamanya kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), yakni batubara telah dikeruk. Namun, tidak juga dapat mensejahterakan masyarakatnya.
“Hanya segelintir orang dan keluarganya saja yang kaya. Kaya dengan SDA, harusnya linier dengan tingkat ekonomi yang baik dari pada rakyatnya,” pungkasnya.(zai/klik)
