Ustaz Abdul Somad Kampaye di Tablig Akbar Banjarbaru

Tentang Cinta Tanah Air dan Lingkungan

TABLIG AKBAR - Ustaz Abdul Somad menyampaikan ceramahnya pada tablig akbar di Lapangan Dr Murdjani Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (12/3/2020).

klikkalimantan.com – Tablig akbar dalam rangkaian Hari Jadi ke-21 Kota Banjarbaru di Lapangan Dr Murdjani, Kamis (12/3/2020) tak sekadar sarana mentransfer pengetahuan keagamaan. Sang dai, Ustaz Abdul Somad yang didaulat sebagai penceramah, juga menjadikan tabliq akbar yang dihadiri ribuan jemaah, ajang kampanye.

Bukan kampanye dalam konteks politis, namun kampanye memupuk rasa nasionalisme dan kepedulian pada lingkungan. Dalam materi ceramahnya, dai 42 tahun asal Kepulauan Riau tersebut mendeskripsi lima karakter warga Kota Banjarbaru. Dua di antaranya; cinta tanah air dan cinta menjaga lingkungan.

Layaknya seorang orator, lantang suara Ustaz Abul Somad menyeru dan mengajak jemaah menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kebinekaan.

“Karakter orang Banjarbaru setelah religius, memiliki tata krama baik dengan tetap memegang teguh tradisi, adalah cinta tanah air. Siap menjaga tanah air!,” kata Ustaz Abdul Somad menyeru tegas. “Siap…..,” jemaah menimpali.

Setelah cinta tanah air, kampanye Ustaz Abdul Somad berikutnya berupa ajakan kepada jemaah menjaga lingkungan. Dalam materi ceramahnya, disebutkan sebagai karakter keempat warga Banjarbaru. Yakni cinta menjaga lingkungan.

Terbukti, kata sang ustaz, di banyak sudut Kota Banjarbaru tertanam pohon-pohon kayu nan hijau. Itu membuktikan, orang Banjarbaru cinta menjaga lingkungan, selaras dengan kebijakan pemerintah satu orang menanam satu pohon “One man one tree,” ujarnya.

Penting menanam pohon dalam upaya menjaga lingkungan, menurut Ustaz Abdul Somad, karena di banyak daerah di negeri ini, terutama daerah-daerah kaya sumber daya alam dalam kondisi memprihatinkan.

“Dari atas ketinggian saat naik pesawat, seorang teman bilang, hutan tak lagi hijau, berubah coklat karena banyaknya pohon yang ditebang. Dampaknya banjir melanda,” ujarnya.

Seruan menjaga lingkungan yang juga disampaikan Ustaz Abdul Somad adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Terutama sampah plastik yang tak habis terurai hingga 100 tahun.

Dalam balutan bahasa yang ringan namun menyentuh, dia mengajak jemaah tidak meninggalkan sampah di lokasi tabliq akbar. Begitu pula kepala para pedagang.

“Saya juga akan membawa pulang sampah saya,” kata Ustaz Abdul Somad sembari memasukkan secarik kertas di tangannya ke dalam saku kiri kemaja sasirangan yang dikenakannya. (to/klik),

Advnativ