
klikkalimantan.com – Dari 15 objek wisata , Pasar Terapung Lok Baintan di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk di urutan pertama destinasi wisata unggulan versi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar. Dua objek wisata lain di tiga besar destinasi wisata di Kabupaten Banjar; Cahaya Bumi Selamat dan Penggoosokan Intan di Martapura.
Kendati di urutan pertama destinasi unggulan, namun pesona Pasar Terapung Lok Baintan masih kalah pamor. Terbukti dari data kunjungan wisata pada Disbudpar Kabupaten Banjar, jumlah pengunjung dalam negeri ke Pasar Lok Baintan kalah banyak dengan objek wisata lain.
Pada 2018, kunjungan wisatawan dalam negeri di Pasar Terapung Lok Baintan sebanyak 83.631 orang. Jumlah itu masih di bawah kunjungan wisatawan di Pertokoan Cahaya Bumi Selamat sebanyak 979.608 orang, Makam Datu Kalampaian sebanyak 524.543 orang, Pulau Pinus di kawasan Waduk Riam Kanan sebanyak 146.589 orang, dan Makam Guru Sekumpul yang di kunjungi 5.068.178 orang.
Eksotika tradisi masyarakat Banjar berniaga di atas sampan, juga belum cukup efektif menggaet wisatawan datang. Karena dibanding destinasi wisata berbalut tradisi di luar Kalimantan, kunjungan wisatawan asing ke Lok Baintan tak sebanding jumlahnya.
Jumlah kunjungan wisatawan asing bahkan justru mengalami penurunan tahun ke tahun. Di 2018, pelancong asing yang datang ke Lok Baintan sebanyak 731 orang. Menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. 1.006 di 2017, 1.113 orang di 2016, dan 2015 sebanyak 1.170 orang.
Meski begitu, menurut Kepala Disbudpar, Hari Rifani melalui Kepala Seksi (Kasi) Pembina Kawasan dan Pelaku Pariwisata, kunjungan wisatawan, dalam maupun luar negeri ke Pasar Terapung Lok Baintan mengalami peningkatan tahun ke tahun.
Menurut Dedy, Festival Pesona Pasar Terapung Lok Baintan yang digelar tiap tahun, berdampak baik pada peningkatan pada peningkatan kunjungan wisatawan. Lebih dari itu, festival yang tahun ini dilaksanakan, Minggu (17/11/2019) juga berdampak pada bertambahnya durasi operasional pasar terapung.
“Biasanya transaksi jual beli di atas jukung yang dimulai sejak dini hari, bubar ketika matahari mulai terbit atau sekitar pukul enam pagi. Sekarang, Pasar Terapung Lok Baintan berlangsung hingga pukul Sembilan,” kata Dedy. (zai/to/klik)