“Dalam Rangka Harjad Kota Banjarmasin Ke-494, bertepatan tanggal 24 September 2020″
1. Visi-Misi Berbuah Kemajuan dan Penghargaan
Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – “Menjadikan Kota Banjarmasin sebagai kota sungai di daerah otonomi ekonomi Kalimantan tahun 2025, dalam bentuk pembenahan sungai-sungai untuk kepentingan transportasi dan pariwisata”.
Kalimat di atas merupakan salah satu visi dan misi pembangunan di masa kepemimpinan pasangan H Ibnu Sina dan H Hermansyah sebagai Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin periode 2015-2020. Visi dan misi tersebut akhirnya terwujud.
Buktinya, penghargaan atas keberhasilan pembangunan dalam bentuk pembenahan terutama penataan sungai, satu per satu mampir di Balai Kota Banjarmasin.
Diantaranya, penghargaan dari Asian Townscapes Jury’s Award (ATA Award) di Yinchuan, Tiongkok, pada Desember 2017, yang dipersembahkan oleh warga Banjarmasin bernama Novita Ratnasari dan Reny Revariah, yang kemudian sangat diapresiasi Pemko Banjarmasin.
“Penghargaan ATA itu hanya diberikan kepada 15 kota se-Asia, dan Indonesia patut berbangga karena hanya ada 2 kota yang dapat penghargaan ini. Yang pertama adalah Taman Bungkul Surabaya, dan yang kedua adalah Water Front City Banjarmasin,” kata Ibnu Sina saat memberikan sambutannya dalam kegiatan berskala nasional yang dilaksanakan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Provinsi Kalsel, tahun 2019 lalu.
Lebih membanggakan lagi, katanya saat itu, di Indonesia tidak ada kota dengan destinasi unggulan berbasis sungai. Oleh karena itu, tidak heran kalau Kota Banjarmasin dijuluki Kota Seribu Sungai. Selain mendapatkan penghargaan tersebut, pembangunan fisik untuk membuat kota ini benar-benar menjadi water front city, juga telah dilakukan Pemko Banjarmasin.
Seperti terlihat di kawasan Sungai Jeruju, Kecamatan Banjarmasin Utara. Bersama bank dunia dan berkolaborasi dengan program KOTAKU milik Kementerian PUPR, Pemko Banjarmasin berhasil mengubah 20 unit rumah penduduk di bantaran sungai tersebut menjadi dua beranda depan, satu menghadap jalan, satu menghadap ke sungai.
Tak hanya itu, dengan kolaborasi tersebut, kawasan Sungai Jeruju yang memiliki akses langsung menuju Sungai Barito juga berhasil mereka rehabilitasi.
Penghargaan lain yang tak kalah menariknya adalah penghargaan sebagai Kota Role Model Pelayanan Terbaik, yang diberikan oleh Kemenpan RB kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kota Banjarmasin.
Ada enam faktor yang menjadi indikator penilaian evaluasi peningkatan kinerja pelayanan publik itu. Pertama aspek kebijakan (30 persen), kedua profesionalisme SDM (18 persen), ketiga sistem informasi pelayanan publik (15 persen), keempat konsultasi dan pengelolaan pengaduan (15 persen), kelima sarana prasarana (15 persen), dan keenam inovasi pelayanan publik (7 persen).
Penghargaan lain yang didapat Pemko Banjarmasin di zaman Ibnu-Herman adalah penghargaan Adipura. Simbol kebersihan kota itu telah diterima kota berjuluk Kota Seribu Sungai ini dari tahun 2015 hingga tahun 2018.
Bahkan, saat penghargaan Adipura tahun 2018 yang diserahkan tahun 2019 lalu, Pemko Banjarmasin juga menerima Piagam Penghargaan atas Kinerja Pengurangan Sampah.
Penghargaan tersebut diberikan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI hanya kepada 11 kota di Indonesia. Yakni Surabaya, Jakarta Barat, Makassar, Bandung, Malang, Padang, Cimahi, Depok, Balikpapan, Bogor, dan Banjarmasin.
Kota Banjarmasin menerima penghargaan tersebut karena dinilai telah berhasil dalam program pengurangan sampah, terutama sampah plastik. Kota ini merupakan kota pertama di Indonesia yang menerapkan pelarangan penggunaan kantong plastik bagi ritel dan toko modern, seperti yang tercantum dalam Perwali Nomor 18 tahun 2016.
Penghargaan lain yang diterima Pemko Banjarmasin bersamaan dengan diterimanya tropy Adipura adalah penghargaan Adiwiyata untuk kantegori sekolah. Saat itu, tiga sekolah di Kota Banjarmasin yang menerima penghargaan Adiwiyata. Yakni SD Seberang Mesjid 1, SMPN 29 Banjarmasin, dan SMKN 4 Banjarmasin.
Untuk penghargaan Adiwiyata, ada empat komponen dalam program Adiwiyata. Yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan.
Bila diukur dari tahun 2016 hingga tahun 2020, maka sudah puluhan penghargaan dari berbagai bidang diterima Kota Banjarmasin.
Penghargaan yang merupakan apresiasi atas keberhasilan Pemko Banjarmasin dalam pembangunan, utamanya pembangunan menyangkut visi dan misi Pemko Banjarmasin, kini telah tersusun rapi di balai Kota Banjarmasin di Jalan RE Martadinata Nomor 1, Banjarmasin.
Selain menerima penghargaan, di masa kepemimpinan Ibnu-Herman, apresiasi kepada masyarakat juga diberikan. Salah satunya adalah menerbitkan sekitar 1.417 Surat Keputusan pengangkatan guru lepas menjadi guru honorer lingkup Pemko Banjarmasin.(sin/prokom/klik)
2. Walikota Resmikan Restauran Terapung
Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Tepat di Bulan September tahun 2020, menjelang peringatan HUT Kota Banjarmasin Ke-494, satu destinasi wisata kuliner hadir di Kota Seribu Sungai Banjarmasin.
Kehadiran Restauran Terapung ini merupakan kado untuk HUT Kota Banjarmasin, yang dipersembahkan jajaran koperasi PGRI Kota Banjarmasin.
Pengoperasian secara resmi restaurant yang berlokasi di Jalan RE Martadinata, Banjarmain, tepatnya di siring Balai Kota Banjarmasin ini, dilakukan langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
“Kado spesial Hari Jadi ke-494 Kota Banjarmasin. Dibangun dengan keringat dan air mata,” jelas H Ibnu Sina, Senin (21/09).
Dari informasi terhimpun, di restaurant ini tersedia berbagai macam masakan, khususnya masakan khas Banjar.
Selain harganya yang terjangkau, restaurant yang sementara waktu hanya melayani pengunjung dari pukul 10.00 wita hingga pukul 15.00 wita ini, juga menyediakan berbagai macam kudapan khas kota ini.
Menurut Sekretaris Koperasi PGRI Kota Banjarmasin, H Sumarno, menghadapi musim pandemi Covid-19 ini, restaurant ini untuk sementara waktu hanya buka siang hari saja. “Sementara ini, kita buka siang dulu. Kan masih masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Sumarno berharap, dengan adanya restaurant terapung ini, nantinya akan menambah jumlah kunjungan wisatawan, terutama wisatawan pencinta kuliner khas daerah ini. (sin/prokom)
3. Pemerataan Pembangunan Sangat Terasa
Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Pembangunan fisik menjadi prioritas lima tahun kememimpinan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah. Salah satunya, membangun sarana transportasi yang nyaman bagi warga pinggiran.
Warga Pulau Bromo kini menjadi fokus utama pembangunan, dimana di sana tengah dibangun jembatan penghubung antara Pulau Bromo dan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Membangunkan sebuah jembatan dengan panjang bentang 100 meter dan lebar 2,5 meter, sangat ideal untuk membuka isolasi warga di Pulau Bromo yang selama ini mengandalkan penyeberangan kapal fery.
Apalagi keinginan memiliki jalur transportasi darat menuju pusat Kota Banjarmasin tersebut, sudah diimpikan warganya selama 15 tahun. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut, agar tuntas dalam tahun 2020 ini.
Saat pemancangan tiang pertama jembatan, Ibnu Sina mengungkapkan, pembangunan jembatan Pulau Bromo adalah untuk mewujudkan aspirasi warga setempat. Menurut Ibnu, dalam proses pembangunan dari rencana dan sosialisasinya, mendapatkan dukungan penuh warga setempat.
“Ini adalah mimpi puluhan tahun dari warga yang terwujud. Sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) yang ada di sebelah sana, termasuk juga yang ada di Mantuil, dengan adanya jembatan ini, maka aktivitas sehari-hari mereka tidak terganggu lagi dengan pasang surut air sungai,” ujarnya.
Penggarapan pembangunan jembatan tersebut sangat serius dilakukan Pemko Banjarmasin. Segala aspek selalu diperhitungkan dengan matang bersama pihak konsultan perencana dan kontraktor pelaksana, termasuk masalah kemungkinan adanya pergeseran kontruksi, mengingat Kota Banjarmasin merupakan kawasan rawa.
Ibnu berharap, dengan dilaksanakannya pembangunan jembatan tersebut, selain akan memperlancar akses transportasi darat masyarakat yang berimbas pada peningkatan perekonomian warga, juga bisa menjadi ladang amal jariyah semua pihak yang terlibat dalam pembangunannya.
“Mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah bagi kita semua, dan mudah-mudahan akan kita wariskan kepada generasi berikutnya,” ucapnya.
Selain melaksanakan pembangunan jembatan di kawasan Pulau Bromo, tahun ini Pemko Banjarmasin juga melaksanakan pembangunan akses penghubung jalan di beberapa tempat di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan dan di Kecamatan Banjarmasin Utara. Diantaranya di Jalan Gerilya (Jembatan Kelayan 4) dan Jembatan HKSN di kawasan Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Utara.(sin/klik)
4. Pemerintahan Ibnu Sina – Hermansyah Sangat Peduli Difabel
Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Pemerintah akan selalu hadir di setiap sendi kehidupan masyarakatnya. Begitulah yang selalu diucapkan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, dalam berbagai kesempatan.
Ini artinya, Pemko Banjarmasin sangat peduli dan selalu memperhatikan warganya. Tak hanya masyarakat umum yang mendapat perhatian, tetapi masyarakat berkebutuhan khusus seperti para penyandang disabilitas juga mendapatkan tempat dan perhatian yang sama.
Buktinya, selain menyediakan tempat khusus untuk para penyandang difabel seperti tratoar dan akses masuk fasilitas umum, Pemko Banjarmasin juga menyediakan pekerjaan, pelatihan, serta bantuan hukum untuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Menurut H Ibnu sina, inisiasi Pemerintah Kota Banjarmasin terkait program pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas, telah dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti memberikan ruang dalam kegiatan perencanaan pembangunan kota, kemudian membangun trotoar ramah difabel.
“Saya telah membangun trotoar dan mudah-mudahan ramah difabel, walaupun saya harus berhadapan dengan aktivis lingkungan, karena saya harus menebang pohon, tapi nanti saya ganti dengan tanaman yang bagus, asalkan teman-teman difabel bisa mendapatkan akses,” katanya, saat menjadi narasumber dalam kegiatan festiva HAM di Kota Wonosobo.
Tak hanya itu. Di Kota Banjarmasin, lanjut Ibnu, penyandang disabilitas juga disediakan beberapa pelatihan untuk menunjang kehidupanya, serta disediakan bantuan hukum dan job fair. “Untuk bantuan hukum mereka dibantu oleh Kabag Hukum untuk pendampingan hukumnya,” jelasnya.
Bicara tentang regulasi, Ibnu Sina kembali menjelaskan, Kota Banjarmasin kini memiliki Perda Nomor 9 Tahun 2013. Perda tersebut, terangnya, dikeluarkan 3 tahun sebelum UU Nomor 8 Tahun 2016 terbit. Peraturan lainnya adalah tentang Pembentukan Forum SKPD atau Forum OPD peduli disabilitas yang diterbitkan tahun 2016 lalu, dan setiap tahun direvisi.
Hal lain yang telah dilakukan Pemko Banjarmasin untuk membantu para penyandang disabilitas adalah menyediakan 2 formasi CPNS, serta membuat surat bersama para pemimpin kota yang tergabung dalam APEKSI dan APKOSI, dengan tujuan agar Kemenpan RB menurunkan nilai passing grade test CPNS. “Bukan hanya kaum difabel yang tidak bisa terakomodir karena passing gradenya yang terlalu tinggi sekali, yang tidak difabel pun ada yang tidak lulus. Semua Bupati/Walikota sepakat membuat surat ke Menpan RB melalui APEKSI maupun APKASI, minta menurunkan nilai passing grade ini, supaya lebih banyak lagi yang terseleksi,” pungkasnya (sin/prokom/klik)
5. Lima Kado WUB Diresmikan; Dari Monumen hingga Rumah Kemasan
Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Momentum Hari Jadi Ke-494 Kota Banjarmasin, Pemerintah Kota Banjarmasin kembali mendapatkan kado istimewa dari para pelaku Wira Usaha Baru (WUB) yang dibina oleh Pemkot Banjarmasin dalam program penciptaan 2.500 WUB.
Hal tersebut secara otomatis turut membuat terwujudnya pencapian visi-misi Pemkot Banjarmasin era kepemimpinan Walikota H Ibnu Sina dan Wakil Walikota H Hermansyah, yang dikenal dengan tagline Banjarmasin Baiman (Barasih wan Nyaman)
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, kado yang istemewa tersebut berkat dari kerjasama yang baik dan kolaborasi kreatif dari Pemko Banjarmasin bersama para pelaku WUB Banjarmasin.
“Khususnya kawan-kawan Wira Usaha Baru (WUB) yang memang dari awal menjadi visi Banjarmasin Baiman yang kami gaungkan,” ujarnya pada Selasa (22/9/2020).
Pada kesempatan tersebut, H Ibnu Sina didampingi H Hermansyah dan Sekdako Hamli Kursani, menandatangani monumen WUB. Monumen tersebut dimaksudkan sebagai mercusuar dan semangat berwirausaha warga Kota Banjarmasin.
Dalam kesempatan itu pula, pihak Pemerintah Kota Banjarmasin menyerahkan bantuan dari program BAHUMA (Bausaha Tanpa Bunga) kepada 30 pelaku WUB. “Kami juga serahkan bantuan berupa program Bausaha tanpa bunga (Bahuma) kepada 30 WUB,” bebernya.
Selain itu, digelar pula pengukuhan Komunitas Wirausaha Baru Unggulan Banjarmasin Baiman, yang punya tagline “the helpful community for WUB”. Tentunya komunitas ini yang akan jadi gerbong baru ekonomi kreatif dan kekinian, dalam pengembangan produk (WUB) Banjarmasin.
Untuk memudahkan kegiatan usaha pelaku WUB, turut diresmikan pula Packaging Room, ruang pengemasan, untuk memudahkan WUB dalam mencetak dan menstandarisasi kemasannya, agar lebih sesuai kaidah dan menarik gairah pembeli. Lebih lanjut, untuk masyarakat yang ingin menikmati bersama produk-produk unggulan tersebut, bisa mengunjungi di D’BUNCU Cafe.
“Bukan cuma jualan produk WUB, tapi nuansa dan pelayanan cafe yang asik akan membuat kita lebih nyaman menikmati Kota Banjarmasin khususnya di malam hari,” sambung H Ibnu Sina. (sin/klik)