Klikkalimantan.com, BALANGAN – Kabupaten Balangan, layaknya ‘rumah’ bagi H Abdul Hadi. Lahir di Halong, 3 Juni 1971, H Abdul Hadi merupakan putra daerah. Menjadi salah satu modal utama untuk membangun dan memajukan Kabupaten Balangan.
Menurut Habib M Zacky Alaydrus, Kabupaten Balangan diibaratkan sebuah rumah, sosok H Abdul Hadi adalah penghuninya. Karena menjadi yang menempati rumah, maka dia paham seluk beluk dan kondisi rumahnya. Termasuk permasalahan yang terjadi di dalamnya. Begitu pun dengan solusi mengatasinya.
Dan Kabupaten Balangan, sebuah rumah nan unik dengan berbagai keberagaman di dalamnya. Keberagaman suku, tradisi, budaya, hingga agama. Keberagaman itu pula yang menjadikan Kabupaten Balangan kompleks dalam harmonisasi dan kebersamaan.
“Keanekaragaman inilah yang sebenarnya menjadi hal utama di Kabupaten Balangan yang penting dipahami oleh pemimpinnya. Bukan sekadar pembagian besaran anggaran belanja daerah. Berbagai macam persoalan dan masalah di Balangan ini pasti sedikit banyaknya bermuara pada kemajemukan masyarakatnya yang begitu kompleks,” kata Habib Zacky.
Untuk itulah, kata Habib Zacky yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan H Abdul Hadi – H Supiani (HAS), seorang putra daerah diperlukan memimpin Kabupaten Balangan. Putra daerah yang lahir, besar, dan menetap tinggal di Balangan.
Tak semata putra daerah, menurutnya, sosok H Abdul Hadi yang maju menggandeng H Supiani, sosok mumpuni berbekal kiprah dan pengalaman di parlemen sebagai Ketua DPRD Kabupaten Balangan periode 2014 – 2019, dan Wakil Ketua periode 2019 – 2024.
“Masyarakat Balangan sangat membutuhkan seorang pemimpin yang paham akan realitas masyarakatnya. Baik dalam segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan, keadilan, serta kemajuan pembangunan di kehidupan masyarakat desanya,” kata Habib Zacky.
Dengan kapabilitas, juga sebagai seorang putra daerah asli Balangan, Habib Zacky melanjutkan, tentu sosok H Abdul Hadi pilihan terbaik bagi warga Balangan untuk mewujudkan perubahan daerah ke arah yang lebih baik.
Putra daerah menurut Habib Zacky menjadi penekanan. Karena seorang putra daerah memiliki kecintaan pad akampung halaman. Tak akan sama dengan mereka yang bukan asli daerah. Pengabdian putra daerah tak sekadar menunaikan kewajiban, apalagi sebatas penyelesaian pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Tapi putra daerah mempunyai sumpah tanah banyu yang menjadikannya cinta abadi untuk daerahnya.
“Putra daerah bukan sekedar memahami kultur dan kebutuhan wilayah kampung halamannya, tapi cinta kepada daerahnya lah yang menjadi pembeda dengan orang-orang yang tidak dilahirkan dan dibesarkan di kampung halaman tercinta,” kata Habib Zacky. (*)
