klikkalantan.com, MARTAPURA – Duet Pasangan Calon (Paslon) Bupati – Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banjar 2020 dengan Nomor Urut 2, yakni Andin Sofyanoor – H Syarif Busthomi (Guru Oton), pastikan sektor pendidikan di Kabupaten Banjar menjadi prioritas utama dalam visi dan misinya jika mendapat kepercayaan masyarakat nantinya.
Pernyataan tersebut dibeberkan Paslon jalur independen yang mengusung Tagline ‘Banjar Bersinar’ ini, usai mengikuti tahapan Debat Publik Pilkada Kabupaten Banjar yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjar, Selasa (24/11/2020) malam sekitar pukul 20.00 Wita di Studio TVRI Kalsel yang dimoderatori Andi Tentri Sompa.
“Kita ingin, setiap problem besar yang ada di Kabupaten Banjar, khususnya di sektor pendidikan, menjadi prioritas utama yang harus ditangani. Seperti yang kita ketahui, dari 13 Kabupaten/kota, Kabupaten Banjar menjadi rangking 1 dan 2 paling bawah. Tentunya masalah ini menjadi PR besar bagi ‘Banjar Bersinar’ untuk memastikan Kabupaten Banjar tidak lagi berada di rangking paling bawah,” ujar Andin didampingi Guru Oton yang menjadi duet pasangannya pada Pilkada Kabupaten Banjar 2020.
Selain sektor pendidikan, Andin juga menyoroti terkait perekonomian masyarakat yang terdampak wabah Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda Kabupaten Banjar sejak Maret 2020 lalu.
“Masyarakat kita saat ini butuh ekonominya kembali bergerak, pasca terdampak pandemi Covid-19. Jadi, dampak sosial ekonomi paling penting dan harus lebih kita galakkan kedepannya,” tutur Andin kepada sejumlah awak media.
Dikatakan Andin, ‘Banjar Bersinar’ sudah pernah melakukan kunjungan ke 189 titik dari 144 desa di Kabupaten Banjar.
Ternyata, di mana-mana masih banyak didapati berbagai problem. “Insya Allah kami akan coba dorong semuanya, agar menjadi lebih baik dan dapat menjadikan Kabupaten Banjar kembali Bersinar,” tegasnya.
Turut menabahkan, Guru Oton mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Banjar, khususnya Kota Martapura memiliki julukan sebagai Kota Serambi Makkah, yang mana gelar tersebut didapat dari hasil perjuangan para ulama yang begitu panjang dan lama.
“Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, agar titel Kabupaten Banjar sebagai Kota Serambi Makkah jangan sampai ternodai oleh hal-hal yang sekiranya melanggar hukum, salah satunya seperti money politics, melakukan kecurangan yang tentunya dapat merugikan Paslon lainya. Mari, jaga Marwah Kabupaten Banjar sebagai Kota Serambi Makkah,” imbaunya.(Zai/klik)