klikkalimantan.com, MARTAPURA – Kondisi Jalan Martapura Lama, tepatnya di kawasan RT01, Desa Sungai Rangas Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, sungguh memprihatinkan.
Hampir pada setiap ruas jalan tersebut didapati kondisi jalan rusak. Bahkan yang terparah menimbulkan kubangan sedalam 20 Cm, dan justru berada tak jauh dari Mapolsek Martapura Barat.
“Hampir setiap malam ada saja pengendara yang jatuh ketika melintasi ruas jalan ini, bahkan sampai pernah menimbulkan korban jiwa. Untuk itu, kami bersama warga sekitar berinisiatif melakukan penambalan jalan dengan menguruk tanah dan bongkahan aspal bekas pengerjaan kontraktor. Kami pun sudah mendapatkan izin dari Kepala Desa,” ujar Firman, warga setempat, Selasa (1 Desember 2020) kemarin.
Menurut Firman, sebelumnya pihak kontraktor sempat melakukan penggalian dan memotong bagian aspal jalan yang diperkirakan rusak sekitar 6 bulan lamanya. Bahkan, pihak kontraktor telah melakukan pengecoran pada lubang-lubang jalan yang rusak.
“Anehnya, titik ruas jalan yang rusak tidak semua dilakukan penambalan. Seperti kondisi jalan yang kami tambal dengan cara menguruk tanah dan potongan bagian aspal tersebut. Setelah digali pihak kontraktor lalu ditinggalkan begitu saja, tidak ditutupi,” bebernya.
Dikonfirmasi klikkalimantan.com bersama salah satu awak media lainya, terkait permasalahan tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan (PUPR Kalsel), M Yasin Toyib, menjelaskan bahwa proses pengerjaan tambal sulam yang terhenti tersebut tidak sampai 6 bulan lamanya.
“Beberapa bulan lalu memang pihak kontraktor kami telah melakukan pengerjaan tambal sulam di ruas jalan tersebut, sebelum akhirnya terhenti yang disebabkan adanya rasionalisasi anggaran sekitar 50 persen, dampak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19),” ucapnya.
Setelah adanya rasionalisasi anggaran, lanjut Kabid Bina Marga yang akrab disapa Om Yasin ini, pihaknya pun terpkasa menghentikan sementara pengerjaan tambal sulam, dan mengalihkan kegiatan kontraktor untuk mempercepat proses pembangunan Jembatan Dekar baru di Desa Pekauman yang menjadi akses penghubung Kabupaten Banjar ke Kota Banjarmasin yang sudah dikerjakan sejak awal September 2020 lalu.
“Kebetulan proses pengejaan pambangunan jembatan jadi satu dengan kegiatan jalan. Sehingga, ketika terjadi rasionalisasi anggaran, kami pun memprioritaskan pembangunan jembatan penghubung yang juga menjadi akses alternatif ketika menjelang Haul Abah Guru Sekumpul (Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani),” ujarnya.
Guna menjawab keluhan dan keresahan warga Desa Sungai Rangas Ulu atas kondisi jalan tersebut, Yasin memastikan pihaknya pada pertengahan Desember 2020 mendatang akan melanjutkan proyek pengerjaan tambal sulam jalan tersebut.
“Kita lihat saja di 23 Desember nanti. Apabila pihak kontraktor terkait tidak bisa menyelesaikannya, maka kamilah yang akan menyelesaikan proses pengerjaan tambal sulam tersebut,” pungkasnya.(Zai/klik)