klikkalimantan.com, MARTAPURA – Lagi, musibah kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Banjar. Kali ini, si jago merah beraksi di RT 01, RW 01, Desa Tunggul Irang, Jalan Melati, Kecamatan Martapura.
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah Romansyah, pria kelahiran 1966 tersebut, berawal dari kecurigaan tetangganya, yakni Atul, yang mencium aroma gosong dari dalam rumahnya. Memastikan dari mana bau gosong tersebut berasal, Atul pun langsung keluar rumah untuk melakukan pengecekan.
Sontak Atul pun berteriak histeris, ketika melihat kepulan asap membubung tinggi di atas bagian dapur rumah tetangganya.
“Mengetahui kondisi dapur rumah tetangga berasap, saya pun langsung berteriak, kebakaran…kebakaran, dan meminta warga lainya untuk menghubungi pemadam,” ujarnya kepada klikkalimantan.com, Senin (21/12/2020).
Mendapatkan informasi tersebut, puluhan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) langsung berdatangan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan dengan sigap melakukan pemadaman dan pencegahan api yang kian membesar agar tidak merembet ke bangunan rumah warga sekitar, hingga akhirnya berhasil dipadamkan tak berapa lama kerugian.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Kabupaten Banjar, Gusti Yudhi, menyatakan, peristiwa kebakaran kemungkinan berasal dari api kompor gas yang ditinggalkan pemiliknya. Mengingat, kondisi yang paling parah akibat insiden kebakaran berada di bagian dapur rumahnya.
“Kami menduga, api berasal dari kompor gas. Karena setelah melakukan aktivitas memasak di dapur, pemiliknya lupa memadamkan api kompor. Tapi bukan kompor gas meledak, karena kondisi selang regulator sempat dilepas dari tabung gas LPG 3 Kilogram tersebut,” jelasnya.
Gusti Yudhi memperkirakan, kerusakan yang disebabkan kebakaran tersebut sekitar 30 persen, karena selain bagian dapur rumah, bagian bangunan lainya berhasil dicegah dari amukan si jago merah.
Atas insiden yang menghanguskan 30 persen dari bangunan rumahnya tersebut, Romansyah yang berprofesi sebagai tambal ban tak jauh dari rumah yang ia tinggali bersama satu orang anaknya, yakni Lailatul Fitri (10) yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas tiga tersebut, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak tutup mata, dan membantu meringankan musibah yang menimpa dirinya.
“Saya hanya bisa berharap, mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah untuk kami melakukan perbaikan rumah kami yang terbakar. Karena pendapatan sehari-hari sebagai penambal ban tidak menentu,” ucapnya.
Romansyah yang hanya tinggal bersama gadis kecilnya tersebut pun mengakui, musibah kebakaran yang terjadi akibat kelalainya yang lupa mematikan api kompor, usai menggoreng ikan untuk anaknya makan.
“Beruntung, musibah kebakaran tidak merambat ke bangunan rumah tetangga lainya,” tutur Romansyah yang nampak sangat berterimakasih atas aksi sigap BPK Kabupaten Banjar.(Zai/klik)