Aparat Desa Harapkan Pemerintah Serius Tanggulangi Banjir

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Banjir merendam belasan desa di Kabupaten Banjar

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Terhitung sejak 26 Desember 2020, belasan desa di Kecamatan Martapura dan Kecamatan Astambul, serta sejumlah desa di Kecamatan Martapura Timur, dilanda bencana banjir karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Banjar hingga menyebabkan air Sungai Martapura meluap.

Di Desa Jawa Laut, Kecamatan Martapura saja, menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Jawa Laut, Ahmad Sairoji, terdata sebanyak 489 unit rumah dengan jumlah 806 Kepala Keluarga (KK) terendam banjir di 9 RT, dengan ketinggian air sekitar 5 Cm hingga 100 Cm.

“Di RT 01 terdata 20 unit rumah dengan jumlah 40 KK terendam banjir dengan ketinggian air 10 Cm – 40 Cm, RT 02 sebanyak 45 unit rumah dengan jumlah 70 KK, ketinggian air 30 Cm – 60 Cm, RT 03 sebanyak 120 unit rumah dengan jumlah 189 KK, ketinggian air 45 Cm – 130 Cm, RT 04 sebanyak 25 unit rumah dengan jumlah 30 KK, ketinggian air 20 Cm – 45 Cm, RT 05 sebanyak 10 unit rumah dengan jumlah 20 KK, ketinggian air 5 Cm – 25 Cm, RT 06 sebanyak 55 unit rumah dengan jumlah 69 KK, ketinggian air 30 Cm – 80 Cm, RT 07 sebanyak 6 unit rumah dengan jumlah 12 KK, ketinggian air 5 Cm – 30 Cm, RT 08 sebanyak 128 unit rumah dengan jumlah 196 KK, ketinggian air 40 Cm – 100 Cm, dan RT 11 sebanyak 80 unit rumah dengan jumlah 180 KK, ketinggian air 25 Cm – 80 Cm,” ujarnya kepada klikkalimantan.com melalui telepon, Senin (28/12/2020).

Untuk itu selaku aparat desa setempat, Sairoji berharap kepada pemerintah setempat agar bersungguh-sungguh menanggulangi permasalahan banjir yang saban tahun terjadi.

BACA JUGA :
Bupati Hadiri Pisah Sambut Kepala Kemenag Banjar

“Masalah vitalnya kan ada pada jalur sungai. Kapan sungai-sungai itu dilakukan pengerukan. Sebab, apabila intensitas hujan tinggi, sungai yang tidak dilakukan pengerukan airnya akan meluap dan imbasnya beberapa desa akan terendam banjir. Begitu pun terhadap jalur drainase perlu dilakukan normalisasi,” ucapnya.
Menurut Sairoji, kalau hanya berbicara korban kebanjiran tidak akan ada habisnya.

“Tapi, saat ini kami pun sudah mengusulkan ke instansi terkait agar warga yang terdampak banjir segera mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Musibah banjir yang melanda 9 RT di Desa Jawa Laut ini turut dirasakan Amad yang terpaksa mengungsi bersama istri dan anak-anaknya ke bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jawa Laut I.

“Karena rumah saya kebanjiran, terpaksa mengungsi sementara. Mudah-mudahan bantuan dari pemerintah setempat bagi warga yang tertimpa banjir segera disalurkan,” harap Amad yang membenarkan pada 27 Desember 2020 lalu Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) telah terjun ke lokasi untuk melakukan pendataan.(Zai/klik)

Scroll to Top