Satgas Covid-19 Belum Dapat Pastikan Penerapan Sistem Pembelajaran Tatap Muka

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sebanyak 34 Sekolah Dasar Negeri (SDN) pada 6 kecamatan di Kabupaten Banjar, mendambakan gelaran belajar mengajar secara tatap muka.

Berdasarkan data yang diperoleh klikkalimantan.com pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, ada puluhan Sekolah Dasar (SD) yang telah mengusulkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, dan bersedia memenuhi persyaratannya.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang tergabung dalam Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Banjar, tidak serta-merta menyetujuinya.

Perihal tersebut dilontarkan Kepala BPBD Kabupaten Banjar, HM Irwan Kumar pada, Senin (4/1/2021).

“Sebelumnya, berdasarkan hasil rapat bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Banjar, wacana akan menggelar kegiatan belajar secara tatap muka diminta dilakukan penundaan dulu. Karena kita masih melihat bagaiman perkembangan kasus Covid-19 dan wilayah zonasinya usai tahun baru, apakah terjadi kelonjakan atau sebaliknya,” katanya.

Selanjutnya, papar Irwan Kumar, pihaknya akan melihat bagaiman kesiapan pihak sekolah.

Namun, berdasarkan perkembangannya saat ini, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 malah mengalami kenaikan atau masih tinggi. Bahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menginstruksikan untuk melakukan penundaan.

“Melihat kondisi saat ini, sebenarnya Kabupaten Banjar pun tidak bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka, karena dikhawatirkan memunculkan klaster baru. Jadi, harus ditunda dulu. Tapi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar saat ini masih menunggu hasil kasus Covid-19 pada Januari 2021 nanti, apakah terjadi peningkatan atau sebaliknya, untuk dibahas pada rapat selanjutnya. Kemudian menentukan apakah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka atau kembali secara daring,” ujarnya.

Irwan Kumar mengakui, saat ini pihaknya sudah menerima usulan dari beberapa sekolah yang ingin melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, yakni Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI), SD, SMP, SMA, dan usulan dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yang saat ini telah dilakukan pendataan.

BACA JUGA :
Gelar Raker, DPRD Bersama Disdik Bahas Pelaksanaan PTM

“Setelah didata, baru akan kita bikinkan jadwalnya untuk dilakukan pembahasan bersama Satgas Covid-19, guna mengkaji apakah sekolah tersebut sudah memenuhi persyaratan atau belum. Kemudian, entah Satgas Covid-19 kabupaten atau kecamatan, akan terjun langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan, sebelum memberikan rekomendasi untuk menggelar pembelajaran tatap muka,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Irwan Kumar, pihaknya berharap kepada pihak sekolah dan orangtua murid agar bersabar, serta tetap menggelar sistem belajar secara daring sebelum ada penetapan.

“Kami mohon pengertiannya, dan kami tidak bermaksud melarang hingga tidak memberikan izin. Namun, di tengah pandemi ini, tentunya kita perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam mengambil keputusan guna mencegah terjadinya cluster baru hingga terjadi kelonjakan kasus penyebaran Covid-19,” tuturnya.

Mengingat, tambah Irwan Kumar, agar kegiatan pembelajaran tatap muka dapat digelar, tidak hanya terkait bagaimana penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, dan persetujuan orangtua siswa saja. Namun, data dan pernyataan keluarga murid tersebut pun sangat dibutuhkan guna pencegahan peningkatan kasus Covid-19 cluster baru.

“Bisa saja orang dalam keluarga murid tersebut ada yang terpapar Covid-19. Karena imun tubuh murid tersebut kuat, maka akan menyebarkan ke temannya yang berada di sekolah, begitupun sebaliknya. Untuk itu, penerapan Prokes Covid-19 tidak hanya saat berada di sekolah, tapi sepulang, dan di rumahnya pun harus menerapkan Prokes,” ungkapnya.

Maka dari itu, ucap Irwan Kumar, terlebih angka kasus terkonfirmasi Covid-19 meningkat, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah pembelajaran tatap muka di Kabupaten Banjar akan dilanjutkan atau dilakukan penundaan.

“Kita masih menunggu dulu, dan permasalahan ini akan segera kita rapatkan bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Banjar. Kami, begitupun Disdik Kabupaten Banjar, saat ini tengah menyiapkan sejumlah data untuk membahas terkait rencana penerapan pembelajaran tatap muka ini. Begitupun sekolah percontohan yang telah menggelar pembelajaran tatap muka, akan kita lakukan evaluasi,” pungkasnya.(Zai/klik)

Scroll to Top