Polres Banjar Akan Usut Tuntas Kasus Dugaan Pemukulan Karyawan PT Palmina

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Banjar, AKP Rizky Fernandes, memastikan pihaknya akan mengusut tuntas laporan kasus dugaan pemukulan terhadap karyawan PT Palmina Utama yang terjadi di Jalan Houling, Desa Makmur Karya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, pada 23 Desember 2020 lalu.

“Memang benar, saat ini kami tengah menangani kasus pemukulan terhadap karyawan PT Palmina Utama yang diduga dilakukan oleh oknum Pembakal berinisial HK,” ujar AKP Rizky Fernandes kepada awak media pada, Rabu (6/1/2021) lalu.

Hingga saat ini, papar AKP Rizky, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari para saksi dan juga terlapor.

“Perkaranya masih dalam proses. Sementara kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, dan juga terlapor. Kalau alat bukti dan hasil pemeriksaan saksi-saksi sudah kuat, nanti baru prosesnya berlanjutnya ke penyidikan,” tegasnya.

Perlu diketahui, seperti diberitakan klikkalimantan.com sebelumnya, dugaan kasus pemukulan terhadap karyawan PT Palmina Utama, yakni Rahmad Ade Hidayatullah selaku korban, telah dilaporkan dan diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Banjar pada 23 Desember 2020 lalu dengan Nomor: STTLP/132/XII/Kalsel/Res Banjar/SPKT, hingga dilakukan visum.

Peristiwa dugaan pemukulan terhadap Rahmad Ade Hidayatullah tersebut, dikatakan Syahri SH selaku Penasehat Hukum Korban, berawal ketika terduga pelaku, yakni HK selaku pemilik armada angkut buah sawit yang berkerjasama dengan PT Palmina Utama, tidak terima dengan keputusan manajemen perusahaan yang merekrut armada angkut lainnya guna memperlancar arus distribusi hasil panen buah sawit yang mencapai lebih dari 700 ton per hari ke pabrik.

“Kasus ini bermula pada 11 Desember 2020 lalu, saat hasil panen buah sawit sedang banyak-banyaknya. Karena armada angkut milik HK yang bekerjasama dengan pihak perusahaan terbatas dan hanya mampu mengakut sebanyak 250 Ton buah sawit. Dampaknya alur distribusi 700 Ton sawit dari kebun ke pabrik menjadi terhambat. Akibatnya banyak buah sawit yang mengalami kebusukan,” jelasnya kepada awak media pada, Rabu 31 Desember 2020 lalu.

BACA JUGA :
Disetujui Kemen-ATR, Raperda RTRW Siap Difinalisasi

Karena permasalahan tersebutlah lanjut Syahri, pihak manajemen perusahaan mengambil inisiatif merekrut armada lain guna memperlancar arus distribusi buah sawit untuk diolah.

“Ternyata, HK bersama rekannya, WR dan AN tidak terima. Selanjutnya menghentikan armada truk lainnya yang telah direkrut perusahaan untuk mengangkut sawit di tengah jalan, serta meminta sopir truk untuk membongkar muatan saat itu juga,” ujarnya.

Mendapat informasi tersebut, korban yang kala itu berada di pabrik mengirimkan pesan singkat kepada HK untuk menemuinya di pabrik, akan tetapi tidak digubris terduga pelaku. Sehingga korban didampingi dua karyawan lainnya pun berniat untuk menemui HK di tempat kejadian guna membicarakan permasalahan tersebut menggunakan mobil.

“Di tengah perjalanan, akhirnya korban bertemu dengan HK dengan kedua rekannya, yakni WR dan AN. Saat itu juga HK pun langsung turun dari mobil dan meminta korban juga turun dari mobilnya,” bebernya.

Melihat tindakan tersebut, papar Syahri lebih jauh, dua karyawan yang bersama korban pun langsung turun dari mobil untuk menenangkan HK yang tampak emosi. Akan tetapi, HK malah memerintahkan dua temannya, yakni WR dan AN untuk memaksa korban turun dari mobil.

“Dengan terpaksa, akhirnya korban pun turun dari mobil sambil berusaha berbicara kepada ketiga terduga pelaku. Namun secara tiba-tiba, HK langsung menyerang dari arah belakang, dan memukul bagian kiri belakang kepala korban. Tindakan serupa pun dilakukan WR dan AN yang juga menyerang bagian belakang kepala korban hingga memukul rahang dan badan korban,” ungkapnya.

Bahkan lanjut Syahri menceritakan, saat coba dilerai oleh dua karyawan yang datang bersama korban, salah satu terduga pelaku, yakni AN nampak mendekati korban.

“Saat itu AN nampak akan mengeluarkan sesuatu, sehingga korban bersama dua karyawan lainnya langsung masuk ke dalam mobil dan pergi untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Saat pengeroyokan terjadi korban sama sekali tidak melakukan perlawanan dan hanya menunduk. Maka dari itu, saya harap pihak kepolisian segera beritindak tegas dengan mengamankan ketiga terduga pelaku,” pungkasnya.(Zai/klik)

Scroll to Top