Bikin Tenda Seadanya, Ratusan Warga Pingaran Ulu Korban Banjir Bertahan di Kebun Karet

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sempat bertahan karena kedalaman banjir sepekan terakhir kategori normal untuk desa berada di bantaran sungai, warga di Desa Pingaran Ulu, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar akhirnya tak punya pilihan. Mengungsi ke tempat lebih aman terpaksa dilakukan.

Karena sejak Kamis, (14/1/2021) dini hari, debit air yang merendam desa mereka bertambah drastis. Di tengah gulita karena aliran listrik dipadamkan pihak PLN sejak dua hari sebelumnya, warga dievakuasi ke gedung SMPN 4 Astambul dan kantor desa setempat.

Namun ketinggian air terus bertambah. Gedung sekolah tak lagi aman sebagai tempat pengungsian karena air merendam lantai saat hari terang.

Evakuasi kedua dilakukan. Dari gedung sekolah dan kantor desa, warga berpindah ke tempat lebih tinggi. Sebagian warga ditampung warga lain di RT 9 yang secara topografi lebih tinggi dibanding delapan RT lain di desa tersebut. Namun tak sedikit pula yang memilih bertahan di tengah perkebunan karet dan membuat tenda dengan perlengkapan seadanya.

“Lebih dekat jadi bisa sambil mengawasi rumah. Kalau ke RT 9 di Gunung Balai agak jauh. Jadi kami memilih di tenda saja,” kata Samlani, salah seorang warga.

Mengungsi, di tengah kebun karet, di bawah tenda terpal seadanya bersama anak dan istrinya diakui Samlani begitu berat. Telebih saat malam hari.
“Nyamuk, dingin karena hujan tak henti. Namun tak ada pilihan lain,” ujarnya.

Karena itu, dia dan ratusan warga lainnya berharap, akan cepat ada bantuan dari pemerintah datang. Termasuk bantuan logistik bahan pangan. Karena selama warga hanya bertahan dengan beberapa bungkus mi instan. “Mudah-mudahan lah kelas ada bantuan,” ujarnya berharap. (to/klik)

 

BACA JUGA :
Pisah Sambut Komandan Kodim 1006/Martapura, Haul Sekumpul Paling Berkesan
Scroll to Top