KLIKKALIMANTAN.COM – Menjadi agenda budaya tahunan yang 2018 ini kali ketiga dilaksanakan, ‘Festival Pasar Terapung Lok Baintan’ tak sekadar memburu kemeriahan dalam seremonial kegiatan.
Ada substansi di balik kemeriahan festival yang diikuti ratusan peserta dan ribuan pengunjung, Minggu (2/12/2018) di Dermaga Bawah Jembatan, Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk.
Di hadapan ratusan peserta dan ribuan pengunjung, festival pasar terapung menjadi kampanye lingkungan. Bupati Banjar H Khalilurrahman saat menyampaikan sambutannya mengatakan, Pasar Terapung Lok Baintan, satu-satunya pasar terapung asli sesuai tradisi dan kebiasaan masyarakat Banjar yang identik dengan budaya batang banyu.
Karena satu-satunya, kata bupati, Pasar Terapung Lok Baintan karunia yang mesti dijaga kelestariannya. Tak terkecuali kelestarian dan kebersihan sepanjang alur Sungai Martapura.
Caranya, dipaparkan Guru Khalil, sapaan akrabnya, dengan tidak lagi mengotori sungai dengan buang air besar (BAB). “Jangan lagi behera di sungai. Kasian warga Banjarmasin yang dapat tetuyukannya,” kata bupati mewanti.
Kebiasaan BAB di sungai, lanjutnya, mesti diubah. Untuk itu, diperlukan solusi agar warga tak lagi menggunakan jamban apung.
“Pembakal, buatkan warga wc komunal atau personal dengan dana desa agar warga tak lagi BAB di sungai,” ujar bupati melontar solusi untuk para kepala desa. (lipsus/zai/klik)