DLH Banjar Kewalahan Angkut Sampah Tak Biasa Pasca Banjir

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA –  Banjir di wilayah Kabupaten Banjar pekan terakhir Januari berdampak jamak. Termasuk dampak peningkatan volume sampah. Boyke W Triestiyanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar mengatakan, produksi sampah pasca banjir di atas rata-rata produksi sampah harian.

“Saat banjir terjadi, timbunan sampah belum terlihat. Tapi beberapa hari, setelah air berangsur surut timbunan sampah baru terlihat,” kata Boyke ditemui klikkalimantan.com belum lama tadi.

Boyke W Triestiyanto, Kepala Dinas LH Kabupaten Banjar

Bahkan hingga kini, menurut Boyke, produksi sampah masih tinggi meski banjir di banyak wilayah sudah surut. Tak hanya sampah rumah tangga, sampah berupa perabot dan perangkat rumah tangga teramat banyak.

Mestinya sampah-sampah tak cepat bau tersebut tidak langsung dikeluarkan warga dari rumah, menunggu hingga kondisi normal. “Sampah rumah tangga itu sisa-sisa bahan makanan. Tapi saat banjir, ada kasur, kursi, hingga kulkas,” ujarnya.

Gelabakan menangani sampah? Boyke mengatakan iya. Terlebih kondisi seperti ini pengalaman pertama. Bagi masyarakat, begitu pula pemerintah. Ke depan, diperlukan perencanaan penanganannya agar lebih baik lagi.

Pun ditambahkan Boyke, untuk penanganan sampah harian saja, saat ini pihaknya masih kekurangan armada. Utamanya amroll. Karena untuk mengangkut sampah serupa kulkas dan sofa, lebih mudah dan efisien menggunakan amroll ketimbang dump truk.

“Selain kekurangan armada, mengangkut sampah pasca banjir, kami juga kekurangan SDM. Karena banyak pekerja kami yang rumahnya kebanjiran dan tak bisa beraktifitas seperti biasanya. Jadi kalau dikatakan gelabak, iya,” kata Boyke. (to/klik)

BACA JUGA :
Bayar Retribusi Pasar Via Aplikasi, Pasar Bauntung Target Perdana
Scroll to Top