klikkalimantan.com, MARTAPURA – Hingga saat ini, bencana nonalam Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Selatan (Kalsel), masih belum berakhir.
Akibatnya hajatan Akbar, yakni Haul Tuan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang masyhur disapa Abah Guru Sekumpul, yang saban tahunnya digelar masyarakat Kalsel pada bulan Hijriah, yakni Rajab, khususnya pada Peringatan Haul Ke-16 Abah Guru Sekumpul di 2021 yang bertepatan dengan tahun 1442 Hijriah kali ini, terpaksa ditiadakan.
Namun demikian, atas kecintaan masyarakat Kalsel, khususnya di Kabupaten Banjar, gelaran kegiatan keagamaan dalam rangka memperingati Haul Ke-16 Abah Guru Sekumpul tetap dilaksanakan di masing-masing desa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, seperti yang terjadi di RT05, Desa Jawa Laut, Kecamatan Martapura.
Dari pantauan klikkalimantan.com di lokasi Peringatan Haul Ke-16 Abah Guru Sekumpul yang digelar masyarakat Desa Jawa Laut, dibarengi dengan pelaksanaan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Bahkan, kemeriahan pun dapat terlihat dari sejumlah umbul-umbul, lampu hias, dan bahkan ada miniatur Perahu Layar yang dibikin sedemikian rupa menghiasi kawasan pusat kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Mushalla Da’watul Haq pada, Selasa (16/2/2021) malam.
“Meski Haul Akbar Ke-16 Abah Guru Sekumpul tahun ini ditiadakan, kami masyarakat dan pemuda di Desa Jawa Laut tetap ingin melaksanakan dan memeriahkan peringatan haul Abah Guru, seperti tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, dengan membuat miniatur Perahu Layar yang dihiasi lampu seri, untuk menambah kemeriahan suasana,” ujar Econg, warga RT 05, Desa Jawa Laut.
Pembuatan miniatur Perahu Layar yang terpampang di tengah pertigaan Jalan Cempaka tersebut, dikatakan Econg bukan tanpa sebab. Namu, ide tersebut muncul dikarenakan masyarakat di Desa Jawa Laut belum lama tadi telah dilanda bencana banjir yang sangat besar dan lebih dari 1 bulan lamanya.
“Ide ini muncul karena kita baru saja diterpa banjir besar. Kami pun bersama barisan pemuda di Desa Jawa Laut selama 3 hari 3 malam bergotong-royong untuk membuatnya. Sumber dananya kami kumpulkan secara swadaya,” ujar Econg, didampingi Amut selaku arsiteknya, dan Baidawi selaku teknisi kelistrikannya.
Dikatakan Econg, dalam rangka memeriahkan peringatan haul Abah Guru Sekumpul saban tahunnya, pemuda di Desa Jawa Laut juga selalu memunculkan ide-ide kreatif dan kejutan untuk para jamaah yang melintasi kawasan tersebut. Meskipun, tahun ini peringatan Haul Akbar ke-16 Abah Guru Sekumpul ditiadakan.
“Ciri khas Desa Jawa Laut itu, pemudanya selalu memunculkan ide-ide kreatif saat menjelang haul. Seperti miniatur Kapal Layar ini, untuk rangkanya kami buat dari kayu reng, bagian luarnya kami lapisi dengan karung semen. Sedangkan untuk bagian tiang layarnya terbuat dari bambu dihiasi lampu seri yang kami kerjakan usai Shalat Isya hingga menjelang Subuh dinihari, selama 3 hari,” tutupnya.(Zai/klik)