Buah Simalakama itu Pasar Bauntung Banjarbaru (5)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Dimajukannya jadwal peresmian Pasar Bauntung, membuat Pemkot Banjarbaru dibawah kepemimpinan Plh Walikota Said Abdullah harus berkerja ekstra keras. Pun hingga sepakan pasca peresmian, relokasi pedagang tak juga berhasil.

Catatan: Sapariyansyah

Pasca soft opening yang menandai diresmikannya Pasar Bauntung di Jln RO Ulin, Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, hingga hari ke 7, aktivitas perdagangan tetap saja sepi. Memang dibanding hari-hari sebelumnya, hari ini (23/2) jumlah pedagang yang beraktivitas sudah bertambah. Walau pun angkanya masih jauh dari jumlah pedagang yang telah melakukan registrasi sebanyak 238 pedagang.

Di sisi lain, waktu Said Abdullah yang sempat melontarkan ide untuk menutup Pasar Bauntung dengan pagar seng ini, tinggal 2 hari efektif Jumat, (26/2/2020)—Aditya-Wartono dilantik. Bahkan dalam sambutan pertamanya saat dilantik sebagai Plh Walikota Banjarbaru (17/2), Said Abdullah menegaskan, pihaknya akan merealisasikan janji Najdmi Adani – Darmawan Jaya Setiawan. relokasi pedagang Pasar Bauntung menjadi prioritas utama.

Entah apa yang terjadi, pastinya aktivitas perdagangan di Pasar Bauntung yang lama tetap ramai. Bahkan berlangsung hingga sore hari. Hanya ada terlihat empat toko yang telah dipasangi segel. Sedangkan yang lainnya tetap saja beraktifitas. Berbanding terbalik kondisi di Pasar Bauntung yang lokasinya berdampingan dengan kantor Camat Banjarbaru Selatan yang masih saja sepi aktivitas perdangan.

Di blok kering dan basah misalnya yang jumlahnya 556 unit, hanya terlihat satu orang pedagang sayur dan satu lagi pedagang ikan. Di blok-blok pertokoan, aktivitas yang dominan bukan berdagang tetapi aktivitas persiapan saja. Seperti melengkapi tokonya dengan alat-alat tambahan gantungan dan meja-meja tempat berjualan.

“Hari ini kami menggelar rapat rencana penutupan Pasar Bauntung. Agendanya Plh Walikota yang memimpin,” ujar Kadis Perdagangan Banjarbaru Abdul Basid melalui WA kepada Klikkalimantan.com.

BACA JUGA :
PC PMII Martapura Sampaikan Penolakan Omnibus Law

Apa hasilnya, sebelumnya Basit telah menginformasikan jika rapat hari ini (23/2/2021) pihaknya akan membahas langkah-langkah mengoptimalkan relokasi pedagang yang dideadline pada tanggal 28 Februari 2021.
Terlepas dari kesibukan masing-masing pihak yang terlibat, pastinya program relokasi yang ternyata memang bermula dari janji politik pasangan Najdmi-Jaya di Pilkada 2015 lalu terlihat dilakukan terburu-buru. Lebih aneh lagi, opsi yang diambil yakni dengan memajukan jadwal peresmian yang semestinya dilakukan pada 20 April 2021 atau bertepatan dengan Hari Jadi Kota Banjarbaru.

Mungkinkah, kebijakan tersebut berkaitan dengan sikap Walikota Banjarbaru terpilih Aditya – Wartono, yang disebut sebut siap meresmikan bangunan tersebut setelah dilakukan audit menyeluruh terkait proses pembangunan Pasar Bauntung yang telah “mengusur” Stadion Haji Idak di Jalan RO Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan. Wallah hu alam bisawab.(bersambung)

Scroll to Top