klikkalimantan.com, BANJARBARU – Visi menjadikan ‘Banjarbaru Juara (Maju Agamis Sejahtera)’ telah ditambat duet Walikota/Wakil Walikota Banjarbaru, Aditya – Wartono. Begitupula misi yang akan dicapai dalam periode kepemimpinan 2021 – 2024. Yakni, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia, meningkatkan pembangunan perekonomian daerah yang berkelanjutan dengan kearifan lokasl dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang amanah.
Untuk mencapai itu semua, sejumlah program kerja dini disiapkan oleh pasangan Aditya – Wartono yang dilantik, Jumat (26/2/2021) oleh Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal AZ di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin ini.
Pelayanan berbasis teknologi, di urutan pertama program kerja Aditya – Wartono. Itu artinya, nantinya berbagai pelayanan publik kepada masyarakat Kota Banjarbaru akan berbasis aplikasi. Tujuannya, tentu untuk mempermudah sistem playanan, menyingkat waktu, dan tak merepotkan masyarakat.
Memberikan Beawiswa pendidikan tinggi untuk warganya yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan Strata 1, 2, dan 3, di urutan kedua program kerja pasangan Aditya – Wartono. Khusunya untuk pendidikan agama. Namun tak menutup kemungkinan untuk jurusan eksakta dan non esksakta.
Sadar akan penting peran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai penggerak dasar roda perekonomian, Aditya – Wartono juga melakukan pembinaan untuk para pelaku UMK di Kota Idaman. Tujuannya tentu lah untuk mendongkrak daya saing daerah. Yang juga tak akan diabaikan pasangan Aditya – Wartono, adalah peningkatan ksejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga honorer, dan pegawai kontrak di lingkungan pemerintah Kota (Pemko) Banjabaru. Karena dari mereka, pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan.
Begitu pula dengan kesejahteraan para tenaga pendidik, upaya peningkatannya akan dilakukan selama periode kemepimpinan. Sama pentingnya dengan peran para guru, sarana dan prasarana pendidikan di sekolah umum maupun aga akan terus ditingkatkan. Tak ada pembeda antara keduanya, sekolah umum maupun agama.
Terakhir, akan disediakan alokasi anggaran untuk tiap Rukun Tetangga (RT). Menggunakan anggaran tersebut diharapkan dapat membangun pelaku-pelaku UMKM hingga tingkat RT. Alokasi anggara itu pula dapat digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya, dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan RT. (***)