Vaksinasi di Banjarmasin Sasar Tenaga Pengajar

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin gencar melakukan program vaksinasi Covid-19. Kali ini, vaksinasi menyasar tenaga pengajar, baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Untuk tahap pertama, jumlah tenaga pendidik yang mendapatkan suntikan imunisasi tersebut berjumlah 200 orang. Kegiatan vaksinasi pertama untuk guru SMP se-Kota Banjarmasin dilaksanakan di lingkungan SMP Negeri 1 Banjarmasin, Jum’at (19/03/2021).

Pelaksana Harian (Plh) Walikota Banjarmasin, H Mukhyar, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

“Ini tidak lain adalah untuk keselamatan kita bersama. Untuk keselamatan tenaga pengajar, untuk keselamatan guru-guru dari keluarga ketika mereka pulang ke rumah,” ucapnya.

Mukhyar berharap, kegiatan vaksinasi ini berjalan lancar dan dapat diikuti seluruh guru tingkat SMP di Kota Banjarmasin.

“Kita berharap kegiatan ini bisa diikuti semua pengajar dan kepala sekolah, karena ini untuk keselamatan kita bersama, dan kita berdoa mudah-mudahan kegiatan pembelajaran tatap muka yang akan kita laksanakan bisa berjalan dengan lancar,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, menyebutkan, jumlah vaksin yang diterima Dinkes sekitar 7.350 vial. Satu vial vaksin dapat dipergunakan untuk 10 orang.
Dengan adanya kegiatan vaksinasi untuk para guru yang ditargetkan 500 orang, maka jumlah vaksin yang diperlukan sekira 73.500 dosis untuk dua kali suntik.

“Kami sampaikan, pelaksanaan vaksinasi ini dua kali tahap penyuntikan. Karena ini bukan Lansia, jadi penyuntikannya interval, waktunya adalah 14 hari, nanti kita jadwalkan lagi di sini, 14 hari lagi untuk suntikan yang kedua,” ujarnya.

Meskipun telah mendapatkan vaksinasi, lanjutnya, para guru tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan pembentukan antibody di tubuh baru sempurna setelah mencapai 28 hari.

BACA JUGA :
Selama 2021, Kasus Penganiayaan di Kabupaten Banjar Meningkat

“Sesudah divaksin jangan coba-coba untuk melepas masker, karena belum terbentuk antibody. Antibody di tubuh kita itu terbentuk sempurna setelah 28 hari. Jadi ketika kita suntik pertama, 14 hari kemudian harus disuntik lagi. Pada 28 hari pembentukan antibody, mulai di hari ke 14 setelah disuntikan yang kedua,” jelasnya.

Machli menambahkan, meski divaksin tidak menjamin seseorang tidak terkena virus Covid-19. Namun, dengan mendapatkan vaksin, tubuh manusia akan mendapatkan kekuatan.

“Jadi kalau kita terkena Covid, kita tidak separah orang yang tidak bervaksin, tujuan pemerintah untuk memvaksin ini adalah untuk membentuk herd imunity atau kekebalan kelompok, targetnya adalah 80 persen seluruh warga Indonesia, kalau 80 persen sudah bervaksin, maka kita memiliki keyakinan bahwa Indonesia bisa mengendalikan Covid-19 ini,” pungkasnya. (sin/klik)

Scroll to Top