Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Komisi III DPRD Kota Banjarmasin melakukan kunjungan lapangan ke Jalan Ujung Perumnas, Kayutangi, untuk melihat kondisi jalan yang rusak, sebagai langkah tindak lanjut keluhan warga kepada anggota dewan, Jum’at (19/3/2021)
Kunjungan lapangan Komisi III tersebut juga disertai perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dalam hal ini diwakili Kepala Bidang (Kabid) Jalan, Chandra.
Saat melihat kondisi ruas jalan yang rusak serta ditanami pohon pisang, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Isnaini, langsung memberikan catatan kepada PUPR.
M Isnaini meminta PUPR dalam waktu dekat melakukan perbaikan, yakni diuruk dengan batu split. Paling tidak pengurukan dengan batu split tersebut bisa menutup ruas jalan yang mengalami kerusakan.
“Kalau ini tidak ditangani secepatnya, bisa membahayakan pengguna jalan. Sebab, kondisi jalannya tidak rata, bergelombang. Untuk sementara, kita minta PUPR melakukan pengurukan dengan baru split,” katanya.
Politisi Partai Gerindra ini menilai, rusaknya ruas jalan Ujung Perumnas disebabkan mobilitas kendaraan yang cukup padat, imbas dari pengalihan arus kendaraan akibat pembangunan Jembatan Kayutangi Ujung.
Disamping itu, kultur atau kemampuan jalan tidak mampu menampung kendaraan dengan tonase besar, membuat ruas jalan semakin cepat rusak. Apalagi, jalan tersebut sempat terendam banjir awal Januari 2021 lalu.
“Kita juga minta Dinas Perhubungan (Dishub) membuat portal di persimpangan dengan RS Anshari Saleh dan penurunan tinggi portal yang ada di jembatan alternatif, sehingga kendaraan dengan tonase besar tidak bisa melintas,” tegasnya, seraya memastikan akan mengagendakan rapat dengan Dishub Kota Banjarmasin, Senin (22/3/2021).
Sementara itu, Kabid Jalan PUPR Kota Banjarmasin, Chandra, memastikan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pengurukan di titik-titik ruas jalan yang mengalami kerusakan paling parah.
“Secepatntya kita lakukan perbaikan sementara dengan cara diuruk. Paling tidak, ruas jalan yang bergelombang tidak ada lagi,” ucapnya.
Chandra juga menyebut, pihanya sudah tiga kali melakukan perbaikan sementara. Lantaran intensitas kendaraan yang padat, ditambah banyaknya kendaraan tonase besar yang melintas, kondisinya tidak mampu bertahan lama.
“Sebenarnya sudah tiga kali kita lakukan perbaikan. Disebabkan banyak hal, kondisinya tidak bertahan lama,” sebutnya.
Sekadar diketahui, warga Jalan Ujung Perumnas atau Jalan Cemara Ujung, tepatnya RT45, menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes kepada pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Sebab, sampai saat ini ruas jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki, bahkan terkesan dibiarkan. Padahal, berdampak dengan rusaknya jalan penghubung menuju Sultan Adam tersebut. Mulai dari kemacetan yang tak berkesudahan, debu, hingga suara bising kendaraan yang melintas. (sin/klik)