Penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar Prioritaskan Pemulihan Ekonomi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Kabupaten Banjar selama periode 2021-2024, pasangan Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Banjar, yakni H Saidi Masnyur – H Said Idrus Al Habsyie, kembali menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar.

Bahkan, pada 31 Maret 2021 lalu, Bupati Saidi bersama Wakilnya Said Idrus sudah menggelar rapat Orientasi Penysusunan RPJMD dan Renstra yang bertujuan agar dapat memberikan pencerahan kepada seluruh Struktural Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dalam rangka mewujudkan tercapainya visi misi Bupati-Wakil Bupati, bertempat di Gedung Mahligai Sultan Adam Martapura.

“Selama ini, ada beberapa indikator pembangunan yang belum tercapai serta belum optimal. Hal ini tentunya menjadi tantangan untuk kita mewujudkan Kabupaten Banjar yang Maju, Mandiri, dan Agamis (Manis). Sehingga, kekuatan kerja bersama dapat sebagai modal utama dalam melakukan transformasi dan berbagai lompatan kemajuan pembangunan Kabupaten Banjar,” harapnya.

Pada waktu berbeda, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda litbang) Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra, menjelaskan, RPJMD yang disusun setiap 5 tahun tersebut merupakan penjabaran visi misi kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arahan, dan kebijakan yang disertai kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

“Penyusunan RPJMD saat Kepala Daerah yang baru dilantik ini, dalam penyusunannya tentu mengacu pada RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel),” ujarnya kepada sejumlah awak media, Senin (26/4/2021) lalu.

Tantri memaparkan, penyusunan RPJMD tentunya dilakukan dengan 4 pendekatan. Yakni pendekatan politik, teknokratik, partisipasif, dan pendekatan top up serta bottom up.

“Penyusunan RPJMD yang masih berjalan ini disesuaikan dengan visi misi Bupati-Wakil Bupati Banjar, dan melibatkan stakeholder terkait, tak terkecuali dengan menyerap aspirasi masyarakat,” katanya.

BACA JUGA :
Staf Diduga Positif Covid, Kantor DPRD Ditutup Sementara

Untungnya, lanjut Tantri, saat menyusun visi misinya dalam berlaga pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lalu, Kepala Daerah yang terpilih sudah menyesuaikan dengan dokumen perencanaan yang ada. Sehingga tinggal melengkapi atau mengurangi RPJMD yang ada, termasuk isu strategis yang diangkat.

“Untuk sekarang, kerangka prioritas pembangunan di Kabupaten Banjar disesuaikan dengan visi misi Bupati-Wakil Bupati Banjar. Diantaranya perbaikan kelembagaan dan reformasi birokrasi. Dan, beberapa hal yang menjadi fokus dalam penyusunan RPJMD, yakni peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan ekonomi didukung infrastruktur, pembangunan lingkungan berkelanjutan, dan penguatan karakter daerah yang religius,” ungkapnya.

Tentunya, beber Tantri lebih jauh, untuk program konkritnya akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, terlebih akibat pandemi Covid-19, ditambah pendapatan daerah Kabupaten Banjar lebih rendah dari 2016 lalu, serta sebagian besar anggaran daerah tergantung transfer pemerintah pusat.

“Pemulihan ekonomi tentunya tetap menjadi fokus utama pada masa pemerintahan Saidi Mansyur-Said Idrus, selain peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, serta penataan kawasan perkotaan,” ucapnya.

Tantri menambahkan, pemulihan ekonomi dapat diukur dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang di 2021 ini diperkirakan naik.

“Saat ini PDRB kita turun hingga minus 2 persen dari 2019 lalu akibat pandemi Covid-19. Kedepannya, yakni sekitar 2-3 tahun, ekonomi kita masih lesu. Tapi, kita targetkan pemulihan ekonomi tercapai di akhir masa jabatan Bupati-Wakil Bupati Banjar,” tegasnya.

Tantri juga menyebutkan, target lain pada RPJMD yang tengah disusun saat ini diantaranya; penyediaan 15.000 lapangan kerja kurun waktu 5 tahun, sertifikasi 2.000 lebih guru, serta menurunkan jumlah warga miskin di Kabupaten Banjar, yang saat ini sudah mencapai tingkat terendah se-Kalsel, namun jumlahnya masih cukup besar.(zai/klik)

Scroll to Top