Haji Deny Bungkam para Pemitnah
Keriyuhan juga terjadi di jagat media sosial, isu bergerak sangat liar, beredar kabar bahwa acara uji tadarus ini digagas karena adanya informasi bahwa Haji Denny tidak bisa membaca Al Qur’an. Berbeda dengan Sahbirin Noor yang lebih sering menunjukkan video dirinya sedang membaca Al Qur’an.
Bahkan, isu ini juga menjadi bahasan khusus dalam akun Instagram @di._.rante, sebuah akun Instagram yang memang memiliki tujuan khusus menebar kampanye hitam ke Haji Denny. Dikatakan Haji Denny ‘lari’ dari tantangan uji tadarus, bahkan terselip kalimat yang menghina Haji Denny secara personal. Padahal, saat hinaan tersebut ditebar, undangan resmi belum sampai ke pihak Haji Denny.
di Facebook, ada akun yang bernama Deny Kantong Kresek yang tidak kalah kencang memberikan cacian dan hinaan yang mengerikan. Diikuti dengan buzzer-buzzer lainnya. Seakan mengemban tugas yang sama, yakni memfitnah Haji Denny.
Tidak ada komentar apapun dari Haji Denny Indrayana menyikapi kontroversi uji tadarus yang bergerak liar di masyarakat. Namun, selepas terawih sabtu malam (1/5/2021), beredar video Haji Denny Indrayana bertadarus dikediamannya bersama Habib Musthofa Al Habsy, Habib Zakaria Bahasyim, Habib Abdurrahman Bahasyim (Habib Banua), dan Habib Naufa Shahab. Bahkan, lantunan ayat suci yang dilafadzkan dinilai jauh lebih indah dibanding video-video Sahbirin Noor yang selama ini beredar.
Sontak saja hal tersebut seakan menjadi sebuah pukulan telak nan cantik bagi para pemfitnah yang menuding Haji Denny tidak bisa mengaji. Di sisi lain, cara yang diambil Haji Denny dinilai sangat elegan, karena disatu sisi mampu membuktikan apa yang dituduhkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, di sisi lain tetap mengindahkan himbuan Nahdlatul Ulama agar tidak terpancing pada nuansa politisasi tadarus dan ulama.
Arus besar fitnahan terhadap Haji Denny di dunia maya pun terhenti, seakan lantunan nash suci bersama para habaib membuat kaku jari-jemari para manusia yang bersembunyi dibalik media sosial. Seakan bibir mereka serta merta kelu, dan dadanya sesak diperlihatkan dengan fakta yang ada. Rupanya, Haji Denny, selain seorang profesor, pejuang, juga indah lantunan tadarusnya.
Dengan beredar masifnya tadarus Haji Denny bersama Habib Musthofa Al Habsy, Habib Zakaria Bahasyim, Habib Abdurrahman Bahasyim (Habib Banua), dan Habib Naufa Shahab, maka selesailah kontroversi uji tadarus yang digagas Habib Ali Ahdal dkk, selesai pula gelombang besar fitnah yang dituduhkan di berbagai media sosial. Serta, hal ini juga menjadi blunder kesekian kali dari oknum-oknum yang berusaha menjatuhkan nama baik Haji Denny Indrayana melalui fitnah yang keji.
Semoga kedepan, PSU di Kalimantan Selatan berjalan dengan baik, lancar, tidak curang, dan profesional sehingga menghasilkan pemimpin terbaik yang dapat membawa kesejahteraan tidak hanya untuk segelintir elit sematan, melainkan bagi seluruh warga Banua. Amin.***