klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sabtu (16/5/2021), sekitar pukul 17.00 Wita, pedagang dan warga yang melintas di perempatan Jalan Sukaramai dan Jalan Melati, tak jauh dari gapura pintu masuk pertokoan Cayaha Bumi Selamat (CBS) Martapura, digemparkan dengan peristiwa pengeroyokan yang dilakukan dua orang pria terhadap seorang pria lainnya.
Akibatnya, pria yang dikeroyok, yakni Yusran (32), warga Desa Kelampaian Ilir, Kecamatan Astambul, menderita luka robek di bagian perut, hingga ususnya menyembul keluar.
Yusran pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, untuk mendapat tindakan medis. Namun, nyawa Yusran tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.
Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo melalui Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu Fransiskus Manaan, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kedua pelaku pengeroyokan disertai penusukan, yakni GG (29) dan MS (44), telah menyerahkan diri ke Mapolres Banjar sekitar pukul 20.00 Wita.
“Berdasarkan informasi awal, kasus pengeroyokan tersebut berawal saat korban, yakni Yusran, memalak uang salah satu adik tersangka di tengah keramaian. Tidak terima, tersangka GG bersama temannya MS pun mendatangi korban hingga terjadi keributan yang berujung penusukan terhadap Yusran,” ujar Iptu Fransiskus, didampingi Iptu Suwarji selaku Kabag Humas Polres Banjar pada, Senin (17/5/2021).
Iptu Fransiskus memastikan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta di balik kasus penusukan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia.
Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa Yusran melakukan pengrusakan kaca di Kubah Makkam Maulana Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari yang masyhur dengan sebutan Datu Kelampayan, yang viral di jejaring media sosial?
Iptu Fransiskus masih belum dapat memastikannya masalah ini. Mengingat, hingga saat ini jajaran Polres Banjar masih belum menerima laporan tersebut.
“Terkait perkara di Kubah Makam Datu Kelampayan, saya harap tidak ada lagi masyarakat yang menyebarluaskan, karena perkaranya saat ini dalam proses penyidikan kepolisian,” imbaunya.
Sementara itu, Aparat Desa Kelampayan Ilir yang sekaligus teman dekat orangtua korban memastikan, terkait kasus pemecahan kaca di Kubah Makkam Datu Kelamapayan yang terjadi pada 14 Mei 2021 lalu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Permasalahannya sudah selesai. Mestinya, perkara itu tidak dikait-kait dengan kasus penusukan kemarin,” ucapnya.
Ditanya bagaimana sosok Yusran yang pernah berprofesi sebagai sopir angkutan kota dan tukang sayur saat bergaul dengan masyarakat, Irin membeberkan bahwa Yusran memiliki pribadi yang baik saat bergaul di tengah-tengah masyarakat.
“Dia juga aktif di kegiatan keagamaan, seperti mengumandangkan adzan. Tapi, memang, hampir 3 tahun Yusran pisah dengan anak dan istrinya. Kelakuannya yang berbeda pun mulai terlihat di pengujung Ramadhan kemarin. Sehingga, keluarganya sempat berencana memasukannya ke Rumah Sakit Sambang Lihum. Ternyata, hari ini Yusran sudah meninggal dunia,” ujarnya.(Zai/klik)