klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar 2021 – 2026, saat ini terus bergulir di gelaran Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar.
Bahkan, pembahasan Raperda tentang RPJMD pada rapat paripurna pada 7 Juli 2021 lalu itu telah memasuki tahapan tentang Jawaban Bupati Kabupaten Banjar atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda litbang) Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra, memastikan, RPJMD Kabupaten Banjar dalam waktu dekat ini siap diekspos Bupati H Saidi Mansyur bersama wakilnya, H Said Idrus Al Habsyie ke ruang publik.
“RPJMD merupakan program-program unggulan yang diimplementasikan dari visi dan misi Bupati – Wakil Bupati, yakni Maju, Mandiri, dan Agamis (Manis),” ujarnya, Kamis (8/7/2021) kemarin.
Di masa kepemimpin Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Banjar sejak 2021 hingga 2024 mendatang, lanjut Tantri, secara garis besar akan ada program-program penting. Diantaranya penyediaan lapangan kerja untuk 15.000 pencari kerja, seperti penyediaan pelatihan ketrampilan praktis. Selanjutnya penguatan kerja sama dengan berbagai perusahaan, sehingga ada penyerapan tenaga kerja terlatih, hingga terkait penanggulangan sampah.
“Jadi, rencana pembangunan puluhan tempat pembuangan sampah (TPS) pun nantinya akan dilaksanakan. Terkait teknisnya, nanti akan dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dinas Perumahan Permukiman (Disperkim), yang melibatkan berbagai pihak hingga tingkat kecamatan,” ucapnya.
Begitupun terkait permodalan dengan bunga 0% yang menjadi impian Bupati Kabupaten Banjar, papar Tantri, akan coba direalisasikan dengan mengoptimalkan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Semua konsep yang berpotensi membantu perwujudan pinjaman dengan bunga 0% bagi pengusaha kecil ini menjadi perhatian pemerintah. Bupati Banjar pun meminta jajarannya untuk mengoptimalkan wisata religi di Kabupaten Banjar, tentunya dengan membenahi kawasan-kawasan kumuh, sehingga wisatawan bisa membawa kesan yang baik usai berkunjung ke daerah kita ini. Bahkan, trad mark daerah sebagai pusat belanja permata akan dihidupkan kembali,” tuturnya.
Tantri mengakui, akibat dampak pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah (Pemda) pun mengalami masalah keuangan, dimana sebelumnya, seperti anggaran pembangunan infrastruktur bisa lebih dari Rp200 Miliar. Kini hanya berkisar Rp75 Miliar.
“Sebab itulah, Bupati mendorong SKPD agar lebih aktif dalam mencari terobosan, agar pembiayaan proyek mendapat sokongan dana dari pusat. Tentunya, masih banyak lagi program-program yang akan dilaksanakan secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” katanya.
Tantri mengungkapkan, Bupati Banjar sangat memperhatikan penataan Kota Martapura, termasuk Kawasan Sekumpul, di mana pedestrian jalan-jalan protokol akan diperbaiki dan diperindah. Tak ketinggalan konsep perkantoran yang terintegrasi, coba diwujudkan.
“Begitupun terkait pembangunan di kawasan pedesaan sebagai penyangga kebutuhan perkotaan, yang tentunya perlu peran aktif serta partisipasi camat dan kepala desa. Yang jelas, Pemda saat ini masih terbuka dan selalu menerima saran dan masukan masyarakat demi terwujudnya Kabupaten Banjar yang Manis,” pungkasnya.(zai/klik)