KOTA BANDUNG – Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2021 terus melanjutkan tren perbaikan dengan angka kontraksi yang semakin mengecil sebesar -0,83% (yoy), membaik dibandingkan triwulan IV 2020 yang mengalami kontraksi -2,39% (yoy). Angka pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar -0,74% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto menyebutkan sumber perbaikan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2021 berasal dari komponen sisi permintaan maupun lapangan usaha seiring dengan kondisi perekonomian global yang mulai pulih, serta penerapan berbagai kebijakan sehingga mendorong perbaikan pada permintaan domestik.
Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi mengalami perbaikan yang relatif lebih cepat dibandingkan sektor lainnya. Perbaikan pada sektor pertanian dipengaruhi oleh panen raya padi dan jagung yang mulai terjadi di Kab. Karawang dan Kab. Garut sejak Maret 2021 sehubungan dengan adanya pergeseran masa tanam di akhir tahun 2020.
Adapun peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat juga mendorong kinerja sektor perdagangan meskipun sempat ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun dampaknya tidak signifikan.
Perbaikan kinerja ekonomi Jawa Barat di triwulan I 2021 juga didorong oleh aktivitas konstruksi yang telah berjalan sebagaimana terindikasi dari pertumbuhan penjualan semen yang juga mengalami peningkatan. Namun demikian, sektor industri pengolahan yang merupakan kontributor utama pada perekonomian Jawa Barat masih mengalami kontraksi.
“Namun demikian, kontraksi yang semakin dalam tertahan oleh kinerja subsektor industri kimia yang berperan dalam produksi vaksin nasional,” jelasnya.
Dari sisi permintaan, perbaikan juga terjadi pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Perbaikan pendapatan masyarakat yang ditopang oleh perbaikan kinerja sektor utama dan dilakukannya berbagai kebijakan untuk mendorong konsumsi masyarakat di Jawa Barat seperti program Belanja Bela Negara, berdampak pada kinerja konsumsi rumah tangga yang membaik di triwulan I 2021.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis oleh BKPM, realisasi investasi di Jawa Barat tercatat sebesar Rp37,14 triliun, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan optimisme investor yang perlahan pulih di tengah prospek ekonomi Jawa Barat yang semakin baik di tahun 2021 menyusul program vaksinasi yang terus berjalan.
Perbaikan ekonomi Jawa Barat juga dipengaruhi oleh peningkatan ekspor ke negara mitra dagang Amerika Serikat dan ASEAN terutama untuk komoditas mesin dan kendaraan bermotor. Peningkatan ekspor tersebut menyebabkan neraca dagang Jawa Barat pada triwulan I 2021 tercatat surplus sebesar USD5,37 miliar. (rilis)