klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian, menyebut, pergantian atau peremajaan pipa untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan saat ini dinilai sangat mendesak.
Namun, keinginan itu harus tertunda, lantaran keterbatasan anggaran yang dimiliki perusahaan berplat merah ini.
“Karena keterbatasan itulah, sulit bagi PDAM Bandarmasih mengalokasikan anggaran untuk investasi ke jaringan perpipaan,” katanya, Senin (16/8/2021).
Supian mengungkapkan, sebagian besar jaringan pipa PDAM usianya sudah berumur puluhan tahun atau kisaran di atas 25 hingga 30 tahun, sehingga mendesak untuk segera dilakukan pergantian.
Supian menyebutkan, yang mendesak untuk diremajakan antara lain pipa utama berukuran besar yang tertanam dari IPA I Jalan Yani Km 2 (depan kantor PDAM) hingga Jalan Soetoyo S, yang usianya sudah sekitar 30 tahun.
“Dengan kondisi pipa yang sudah berumur ini, tentunya rawan mengalami kebocoran, seperti yang sering terjadi pipa bocor di depan Pusat Perbelanjaan Duta Mall yang usianya sudah 30 tahun lebih,” ujarnya.
Supian memperhitungkan, untuk mengganti pipa dari Jalan A Yani hingga Jalan Soetoyo S tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar.
Terkait anggaran untuk meremajakan pipa yang sudah tua ini, Supian berharap ada bantuan dari pemerintah.
“Bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi, serta dari Pemko Banjarmasin, dalam bentuk penyertaan modal yang dalam beberapa tahun terakhir tidak lagi diterima PDAM Bandarmasih,” harapnya.
Diungkapkannya, saat ini tingkat kehilangan air yang dialami PDAM Bandarmasih masih berkisar 30% atau di atas toleransi yang ditetapkan minimal 20%. Penyebabnya, selain akibat pipa bocor, pencurian air dan berbagai faktor lain.
Sedangkan total jaringan pipa milik PDAM Bandarmasih, baik berukuran besar maupun kecil yang sudah terpasang untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan saat ini, sepanjang sekitar 1.100 kilometer.
“Dengan kondisi demikian, tentunya sulit bagi PDAM memberikan jaminan tidak terjadinya jaringan pipa bocor atau pecah, yang tentunya berimbas terhadap distribusi air kepada pelanggan,” pungkasnya. (sin/klik)