klikkalimantan.com, MARTAPURA – Angka kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar kini terus mengalami penurunan. Bahkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang semula berada di Level 3, kini turun ke PPKM Level 2.
Penurunan penyebaran kasus Covid-19 yang dibarengi turunnya Level PPKM ini diperkuat dengan diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor 065/0RG tentang penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) selama PPKM Level 2 di lingkungan Pemkab Banjar pada 21 September 2021 kemarin, berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 44/2021 tentang PPKM baik Level 4, 3, 2, dan Level 1.
Mengetahui kondisi tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Ahmad Syarwani, pun berharap, penurunan penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Banjar dapat kembali meningkat perekonomian masyarakat yang sebelumnya merosot akibat pandemi Covid-19.
“Karena itu, saya berharap Pemkab Banjar dapat kembali mengkomunikasikan, dan memfasilitasi terkait pembukaan tempat wisata religi yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Banjar, seperti perekonomian pedagang di sekitar kawasan destinasi wisata relegi,” ucapnya, Rabu (22/9/2021.
Politisi NasDem ini mengatakan, sejak kawasan wisata religi ditutup akibat wabah Covid-19, perekonomian masyarakat di Kabupaten Banjar sangat merosot, khususnya pedagang di sekitar kawasan wisata religi.
“Karena itu, saya akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama instansi terkait, seperti Satgas Covid-19, dan tentunya melibatkan lembaga-lembaga yang mendapat kepercayaan ahli waris terkait pembukaan tempat ziarah,” ujarnya.
Sedangkan terkait bagaimana mekanisme pelaksanaanya nanti, mengingat wabah Covid-19 masih mendera Kabupaten Banjar, Syarwani sepenuhnya menyerahkan kepada Pemkab Banjar melalui Satgas Covid-19.
Dikonfirmasi terkait perihal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman, menyatakan masih belum dapat memastikan kapan pembukaan kembali tempat wisata religi tersebut.
“Terkait pembukaan wisata religi, akan kami rapatkan lagi dengan Satgas Covid-19, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dan kita harus melihat dulu dampaknya bagaimana. Yang pasti, hingga saat ini, pihak Sekumpul pun masih belum ada wacana terkait pembukaan tempat ziarah, begitupun di Kelamapayan,” pungkasnya.(zai/klik)