Dulu Warung 41, Kini Bertebar Warung Kuliner Tradisional
Cempaka yang kini menjadi wilayah kecamatan di Kota Banjarbaru memang terkenal sebagai wilayah yang masyarakatnya berpegang teguh dengan nilai-nilai ajaran Islam dan budaya Banjar.
Selain dikenal sebagai daerah penghasil intan yang didapat melalui pertambangan tradisional, di wilayah memiliki keragaman suku ini juga menyimpan banyak potensi lain. Salah satunya kue tradisional khas Suku Banjar yang biasa disebut dengan wadai.
Catatan Jurnalistik: Safariyansyah
Wadai, begitulah masyarakat Banjar dengan bahasa ibu untuk menyebut kue. Selain nasi, wadai menjadi menu wajib bekal bagi masyarakat di sana saat ingin beraktivitas usaha. Baik mereka yang bekerja di pendulangan intan belum maupun aktivitas pekerjaan lainnya.
Bukan hanya itu saja, wadai biasa menjadi menu suguhan dalam berbagai ritual keagamaan. Jumlahnya ada 41 macam kue tradisional. Yang kemudian menjelma menjadi nama sebuah warung kuliner yang begitu melegenda di sana, yakni Warung 41 dengan menu andalan 41 macam wadai tradional.
Nongkrong dan mencicipi hidangan disini lebih nikmat bersama keluarga atau orang-orang terdekat, karena lidah bergoyang sembari ngobrol hangat dapat menambah keakraban, luar biasa
Pengunjung warung 41 ini dari berbagai kalangan, baik yang sengaja datang bersama keluarga, teman, ataupun traveller yang tanpa sengaja lewat dan kebetulan singgah.
Dalam perjalanan waktu, Warung 41 mulai meredup seiring bermunculan warung-warung sejenis di sana. Begitu juga menu yang disajikan bukan hanya sekadar wadai, tetapi juga jenis kuliner masakan Banjar lainnya. Lontong, ketupat betunis, soto mie sampai bakar-bakaran ikan segar ada tersaji.
Warung Bawah Asam dengan ragam wadai dan masakan tradional, Cambai dengan menu andalan ayam kampong goeng, H Yuli dengan bakar-bakarannya dan Warung Atun dengan menu ketupat betumis, adalah sekian dari banyaknya warung-warung tradisional yang selalu dipadati para penikmat kuliner.
Sekadar diketahui, Cempaka adalah bagian wilayah dari Kota Banjarbaru. wilayahnya dibelah oleh Jl H Mister Cokrokusumo yang terbentang dari Bundaran Simpang Empat Banjarbaru hingga Simpang Bintok, Tanah Laut. Jalan H Mister Cokrokusumo sendiri merupakan jalan alternative bagi masyarakat yang ingin bepergian dari Banjarbaru ke Tanah Laut, Tanah Bumbu, Pulau Laut hingga ke Grogot Kalimantan Timur.
Tentu saja dengan keragaman jenis kuliner dan harga relatif terjangkau, Cempaka menjadi tujuan bagi mereka yang suka berpetualang lidah. Batas dari kenikmatan rasa puluhan kuliner khas Banjar ini adalah isi dompet anda sendiri, coba dan buktikan.(bersambung)