Menyusuri Jalur Jalan Trikora Banjarbaru (2)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
MEGAH - Masjid Agung berdiri megah di kawasan Jalan Trikora. (klik)

Kanan Kiri Jalan Menjadi Kawasan Perkantoran dan Perekonomian

Jalur jalan sepanjang 17 km yang dulu teramat sepi itu, kini berubah menjadi salah satu sarana transportasi padat lalu lintas. Pun, kanan kiri jalan menjelma menjadi kawasan strategis pembangunan kota di jalur selatan.

Oleh Safariyansyah

Sepintas, Jalan Trikora Banjarbaru yang juga disebut sebagai jalur lingkar selatan, terlihat biasa-biasa saja sebagaimana ruas jalan provinsi lainnya. Padahal keberadaan jalan tersebut benar-benar telah merubah warna pembangunan di daerah kotamadya hasil pemekaran wilayah Kabupaten Banjar 20 tahun silam ini.

Puluhan perkantoran milik pemerintah setempat, hingga perkantoran milik swasta tumbuh subur di kanan kiri jalan. Begitu juga bangunan-bangunan beraktifitas  ekonomi tak kalah laju tumbuh berkembang, ditambah dengan fasilitas SPBU di beberapa titik.

Kios-kios sembako, cafe, tempat hiburan, restoran hingga sejumlah ritail besar sangat mudah didapati di sepanjang jalur ini. Perkembangan itu dilengkapi dengan banyaknya komplek-komplek perumahan yang berhasil dikembangkan para pelaku bisnis proferti.

“Dulu sekitar tahun 1980-an di sini hanya ada satu komplek perumahan, yakni perumahan Pondok Halim. Sepi sekali bahkan tidak banyak yang berhuni di perumahan itu, Bahkan  bangunannya banyak yang sampai hancur karena tidak dihuni dan tidak terawat,” cerita Anjah yang mengaku sejak kecil hidup di sekitaran Guntung Paikat, Banjarbaru Selatan.

Kesunyian itu berubah drastis ketika jalan dilebarkan dan digunakan untuk angkutan batubara. selain Komplek Halim yang berada tepat disamping Pengadilan Negri Banjarbaru ini, komplek-komplek perumahan banyak berdiri beriringan kian ramainya aktivitas ekonomi di sepanjang jalan. Kondisi itu kian tahun terus meningkat. Bangunan-bangunan permanen banyak berdiri. Pemerintah setempat membangun sejumlah perkantoran. Kemudian Pemko Banjarbaru membangun masjid agung.

BACA JUGA :
Warga Harapkan Pasar Murah Lebih dari 2 Hari

Dengan lebar jalan 30 meter, Jalan Trikora Banjarbaru kini menjadi pilihan utama sebagai sarana lintasan angkutan barang bertonase besar.  Lalu lintas angkutan bertonase setiap hari menjadi pemandangan utama yang melintasi jalur ini.

Tidak sampai disitu saja, Pemprov Kalsel dibawah kepemimpinan Rudy Ariffin – Rudy Resnawan berhasil mewujudkan komplek perkantoran Pemprov Kalsel yang letaknya tak jauh dari jalur Jalan Trikora. Perpindahan perkantoran pusat pemerintahan Provinsi Kalsel ini kian menambah besar fungsi Jalan Trikora.

Bak bersambut gayung, Pemko Banjarbaru pun berhasil memindahkan RSUD Idaman ke kawasan lingkar selatan itu juga.  Setelah sebelumnya Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Agama juga sudah terlebih dahulu membangun perkantoran di sana.

Mulai padat itu sudah pasti. Namun demikian masih banyak space kosong di kanan kiri ruas jalan tak terawat. Pohon-pohon liar dan semak belukar mendominasi space-space kosong tersebut. Terasa tidak sedap dipandang mati. Ironis karena beberapa kali space-space tersebut terbakar di musim kemarau. (bersambung)

Berita Terbaru

Scroll to Top