Klikalimantan.com, BANJARBARU – Keberadaan objek wisata rumah pohon di Kampung Beruntung Baru Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru dulu begitu menghebohkan. Bahkan tak jarang acara-acara rapat resmi pemerintahan dibawakan kepemimpinan Nadjmi Adhani – Darmawan Jaya Setiawan dilaksanakan di sana. Selaras dengan tingginya perhatian pemerintah setempat untuk memoles kawasan kebun buah tersebut menjadi sebuah destinasi objek wisata.

Ironis, karena saat ini kawasan Rumah Pohon begitu terlantar. Bahkan pintu gerbang yang semula begitu menarik perhatian wisatawan yang berkunjung, warnanya sudah memudah. Lebih menyedihkan lagi, pada kawasan pusat Rumah Pohon yang didepannya terpampang papan Sapta Pesona itu terlihat sangat tidak terawat.
Amang Opek, penjaga sekaligus pengelola lahan seluas empat hektare miliki mantan Walikota Banjarbaru terdahulu mengaku, sudah lama Rumah Pohon tak berpengunjung.
“Sekarang sangat sepi. Tidak ada pengunjung yang datang. Begitu juga para pejabat dari Dinas Pariwisata yang dulu hampir setiap hari datang ke sini juga tidak pernah muncul lagi,” ujarnya kepada Klikalimantan.com, saat mengunjungi objek wisata tersebut.
Dulu cerita Amang Opek, ada saja kegiatan yang dilaksanakan di lokasi kebun buah lokal tersebut. entah itu hanya mencat bangunan yang ada, menambah bangunan atau memperbaiki yang rusak.
“Setiap hari ada yang datang. Terutama pegawai Banjarbaru,” katanya.
Apa yang diceritakan Amang Opek tidaklah berlebihan. Banyak bangunan yang terdapat di areal lahan tersebut. Gazebo, rumah panggung, rumah pohon, jembatan gantung serta sarana main untuk anak. Hampir semua bangunan yang semula dicat warna warni ini rusak porak poranda. Sebagian lagi bangunanya dikelilingi rumput liar. Jelas sekali jika tidak terawat. Entah berapa dana yang sudah dipakai untuk menjulankan kawasan kebun buah ini menjadi kawasan objek wisata.
Faisal RK, Sekretaris Disporabudpar Kota Banjarbaru saat dikonfirmasi terkait hal itu menegaskan, dirinya perlu membuka dokumen terdahulu.
“Maaf saya tidak tahu peranan kami dalam pengembangan objek wisata Rumah Pohon itu. Yang saya dengar objek itukan lahannya milik pribadi,” ujarnya.
Pun demikian pejabat berbadan tipis ini berjanji akan segera mengecek apa saja yang sudah dilakukan Disporabudpar disana.
“Memang sangat disayangkan ya, objek wisata yang begitu potensial itu kini kondisinya menjadi sangat memprihatinkan,” katanya.(yan/klik)